Deputi Bidang KR dan KB BKKBN Apresiasi Penanganan Stunting di Kalbar

Sebelumnya berdasarkan data prevelensi Balita Stunting (Tinggi Badan Menurut Umur) berdasarkan kabupaten kota di Kalbar, SSGI tahun 2021 ke tahun 2022

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ADPIM PEMPROV KALBAR
Deputi Bidang Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana BKKBN Eny Gustina, Gubernur Kalbar dan Wagub Kalbar bersama kepala daerah dan perwakilan yang menerima penghargaan dari BKKBN atas keberhasilan dalam menurunkan angka prevalensi stunting, diserahkan saat Rakerda Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Kalbar tahun 2023, berlangsung di Mercure Pontianak, Rabu 22 Februari 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Deputi Bidang Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana BKKBN Eny Gustina memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Kalbar yang sudah mampu menurunkan angka stunting secara nasional dari 29,8 persendi tahun 2021, menjadi 27,8 persen pada tahun 2022.

Hal itu disampaikannnya saat konferensi pers bersama awak media usai pembukaan acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berenana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Kalbar tahun 2023, berlangsung di Mercure Pontianak, Rabu 22 Februari 2023.

“Tidak mudah menurunkan 2 poin itu dalam waktu 6 bulan. Saat ini ada 2 kabupaten/kota yang betul-betul luar biasa turunnya yaitu Kubu Raya dan Sintang. Itu turunya hampir 20 persen, dari 35 persen bisa turun menjadi 25 persen,” ungkapnya.

Sebelumnya berdasarkan data prevelensi Balita Stunting (Tinggi Badan Menurut Umur) berdasarkan kabupaten kota di Kalbar, SSGI tahun 2021 ke tahun 2022, bahwa angka Stunting Kubu Raya tahun 2021 diangka 40,3 persen pada tahun 2022 turun menjadi 27,6 persen. Sedangkan Kabupaten Sintang di tahun 2021 angka stuntingnya 38,2 persen, di tahun 2022 turun menjadi 18,7 persen.

Sukses Turunkan Stunting, Pemkot Pontianak Dapat Penghargaan dari BKKBN

“Meski demikian secara keseluruhan kita masih mengejar target nasional di bawah 20 persen. Nasional juga belum bisa mencapai, di mana sampai saat ini angka stunting di Nasional masih 21,6 persen,” jelasnya

Ia berharap melalui Rakerda Bangga Kencana ini untuk memfokuskan Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting, memperkuat apa yang sudah dilakukan selama ini.

“Luar biasanya lagi, saya baru mendapatkan pencerahan dari Bapak Gubernur, bahwa penanganan stunting ini tidak terlepas dari bagaimana upaya kita untuk meningkatkan status desa. Bagaimana desa-desa tertinggal harus dijadikan desa mandiri, karena ini adalah intervensi sensitif, yang betul-betul sangat berpengaruh pada penurunan stunting,” ujarnya.

Eny Gustina menyampaikan pada paparan Gubernur Kalbar juga sudah memaparkan bahwa hal ini sangat sinkron dan berhubungan erat antara cepatnya pemerintah daerah menjadikan desa berkembang dan desa mandiri dengan upaya penurunan angka stunting.

Gubernur Sutarmidji Minta Perusahaan di Kalbar Salurkan CSR untuk Bantu Penanganan Stunting

Ditempat yang sama, Wagub Ria Norsan juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provini Kalbar menyampaikan bahwa Stunting di Kalbar pada tahun 2021 sampai 2022 berdasarkan data SSGI itu di angka 29,8 persen.

“Alhamdulillah di 2022 itu turun menjadi 27,8 persen, yakni turun 2 persen. Target kita di tahun 2023 turun menjadi 24 persen, artinya kita harus menurunkan sekitar 4,8 persen,” ungkapnya.

Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan mengatakan di tahun 2024 Kalbar menargetkan angka stunting atau gagal tumbuh pada anak bisa turun menjadi 17 persen. Sedangkan target secara nasional di tahun 2024 diangka 14 persen. Sementara angka stunting nasional saat ini masih 21,6 persen.

“Jadi target Kalbar di 2023 ini di angka 24 persen. Insya Allah apa yang disampaikan Pak Gubernur, dengan data yang valid dan dengan sistem yang terencana dan terukur, target 2024 di angka 17 persen akan tercapai, bahkan bisa saja di bawah itu,” pungkasnya.

Beberapa daerah yang berhasil juga diberikan penghargaan atas keberhasilan dalam menurunkan angka prevalensi stunting berdasarkan Data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang diberikan kepada Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Sintang, Kota Pontianak, Kabupaten Ketapang, Sambas, Kabupaten Mempawah, sekaligus Penyerahan secara simbolis kunci mobil Unit Pelayanan KB Lancang Kuning. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved