Wawako Bahasan Harap PD Salimah Kota Pontianak Dukung Program Pemerintah Turunkan Angka Stunting

Stunting dinilainya juga menjadi persoalan yang perlu diketahui dan dihadapi bersama oleh para ibu-ibu selaku garda terdepan dalam mencetak generasi m

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/MUHAMMAD ROKIB
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan mengucapkan selamat kepada pengurus PD SALIMAH Kota Pontianak yang baru dilantik, Sabtu 14 Januari 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kaum ibu menjadi garda terdepan atau pelopor dalam meningkatkan kualitas ibu dan anak untuk mempersiapkan generasi muda yang unggul sebagai pemimpin bangsa.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan saat menghadiri pelantikan pengurus Pimpinan Daerah (PD) Persaudaraan Muslimah (SALIMAH) Kota Pontianak periode 2022-2027 sekaligus seminar parenting dan launching komunitas orang tua bijaksana (KOB) bertema "Kesehatan mental Ibu untuk Indonesia Sehat 2025, Ibu sehat Keluarga Bahagia", di aula rumah Dinas Walikota Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu 14 Januari 2023.

"Ibu sebagai garda terdepan dalam mencetak generasi muda yang unggul. Untuk itu, hasil dari seminar ini bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian saya juga berharap kepada pengurus yang baru dilantik agar bisa mendukung program pemerintah terutama di bidang penanggulangan pencegahan penurunan stunting," tutur Bahasan.

Stunting dinilainya juga menjadi persoalan yang perlu diketahui dan dihadapi bersama oleh para ibu-ibu selaku garda terdepan dalam mencetak generasi muda.

Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan Pinta Kedepankan Adab Saat Berdakwah di Medsos

Pontianak juga mendapat intruksi dari Presiden untuk konsen hingga 2024 agar melakukan upaya menurunkan risiko stunting yang ada di Kota Pontianak yang saat ini masih berada pada angka 15 peesen.

"Mudah mudahan dengan upaya yang dilakukan mulai dari Lurah, Camat dan OPD bisa menekan angka stunting dan menghindari tekanan kesehatan mental para ibu," imbuhnya.

Menurutnya banyak hal yang harus dihadapi oleh kalangan para ibu-ibu, sehingga harus memiliki bekal pengetahuan yang mumpuni. Oleh karena itu, seminar tersebut juga diharapkan mampu memberikan jawaban terutama bagaimana untuk menghindari risiko gangguan mental.

Dia juga menyebut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi mental, mulai dari pola perilaku, kepanikan, faktor sosial, ekonomi dan lainnya.

"Sehingga ibu-ibu perlu memperkuat intelektual. Dalam menghadapi gangguan kesehatan mental perlu dihadapi dengan tetap menggali potensi diri dan memperkuat keimanan," terangnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved