Pola Hidup Sehat
Stres Memicu Gejala GERD dan Asam Lambung, Dokter Sarankan Pola Hidup Sehat Seperti Ini
Umumnya, asam lambung yang diproduksi secara berlebihan akan berimbas pada naiknya cairan tersebut ke kerongkongan.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Penyakit GERD atau Gastroesophageal reflux disease merupakan penyakit asam lambung yang cukup umum dialami oleh masyarakat.
Penyakit ini utamanya menimbulkan gejala berupa nyeri ulu hati, nyeri dada, sulit menelan makanan, dan tenggorokan terasa mengganjal.
Umumnya, asam lambung yang diproduksi secara berlebihan akan berimbas pada naiknya cairan tersebut ke kerongkongan.
Ketika fungsi kerongkongan terganggu, maka kerongkongan tidak akan menutup dengan benar dan membuat isi perut kembali ke kerongkongan, sehingga menyebabkan gejala asam lambung.
Asam lambung yang naik ke kerongkongan bisa menyebabkan iritasi pada tenggorokan.
• Saran Dokter Penyakit Dalam untuk Mencegah GERD dan Asam Lambung Akut
Penderita yang terlalu sering mengalami GERD bakal menunjukkan kondisi di mana dinding tenggorokan berwarna merah.
Beberapa gejala lain yang timbul akibat asam lambung naik adalah radang atau sakit tenggorokan, yakni berupa suara serak dan ada sensasi benjolan pada tenggorokan.
Menjadi penyakit yang sering dikeluhkan masyarakat, apa sebenarnya penyebab GERD?
Stres menjadi salah satu penyebab seseorang mengidap Gastroesophageal Reflux Disease atau dikenal dengan istilah GERD.
Dikutip dari Kompas.com, Stres bisa memicu peningkatan asam di dalam lambung yang kemudian menjalar ke organ lain seperti kerongkongan.
Stres bukan hanya berkaitan dengan masalah yang tengah dialami.
• Pentingnya Mengetahui 3 Hal Ini Saat Asam Lambung atau GERD Naik ke Kerongkongan
Stres juga bisa berupa tekanan pekerjaan yang tinggi, tidur tidak teratur atau begadang hingga khawatir dengan pandemi yang tak kunjung berakhir. Semua ini bisa memicu stres yang berujung pada meningkatnya asam lambung.
Dokter Spesialis Gastroenterologi Fakultas Kedokteran UI RSCM Ari Fahrial Syam mengatakan, terdapat jalur yang saling berhubungan antara otak dengan lambung.
Inilah mengapa saat otak mengalami tekanan atau stres, dia juga akan mengirim sinyal ke lambung untuk memproduksi asam yang tinggi.
"Orang cemas, PH lambungnya bisa naik. Cemas karena Covid-19 misalnya itu bisa membuat asam lambung meningkat. Makanya banyak yang kena Covid-19, GERD-nya juga muncul," kata Ari dalam virtual media briefing dengan tema 'Apakah benar GERD tidak mengancam jiwa: harapan baru untuk tingkatkan kesembuhan dan mencegah kekambuhan GERD di tahun 2022.
Jangan Heran, Saraf Kejepit di Usia Muda Bisa Sering Terjadi, Ini Penyebab Utamanya |
![]() |
---|
Manfaat Imunisasi Sub PIN Polio Terbaru 2024, Usia 0-7 Bulan |
![]() |
---|
3 Dampak Tubuh Jika Mengkonsumsi Makanan-Makanan Organik, Bisa Menjaga Kesehatan? |
![]() |
---|
Dampak Buruk Jika Wanita Telat Menstruasi Tapi Bukan Karena Hamil, Cek Sekarang ! |
![]() |
---|
Sebelum Melakukan Donor Darah, Pilih 3 Makanan Ini untuk Atasi Anemia atau Kurang Darah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.