Selama 2022 Kasus TBC di Kalbar Capai 9.514 Kasus, Berikut Penjelasan Kadiskes Hary Agung Tjahyadi
Hary Agung Tjahyadi mengatakan penyakit menular TBC ini adalah salah satu penyakit menular yang resiko kematiannya cukup tinggi.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Kalbar, Hary Agung Tjahyadi, mengungkapkan jumlah kasus Tuberculosis (TBC) di Kalbar sepanjang tahun 2022 adalah sebanyak 9.514 kasus.
Jumlah ini merupakan kasus penyakit menular terbanyak kedua di Kalbar tahun 2022. Sedangkan kasus penyakit menular terbanyak adalah Covid-19.
"Jumlah kasus TBC yang ditemukan dan diobati di Kalbar tahun 2022 adalah 9.514 kasus," ungkapnya, Jumat 6 Januari 20223.
Ia mengungkapkan, ditemukan jumlah kasus terbanyak ada di Kota Pontianak dan Kabupaten Sambas. "Kota Pontianak 1.907 dan Kabupaten Sambas 1.254 kasus, dan lainnya tersebar di seluruh Kabupaten/Kota lainnya," ungkapnya.
Ia melanjutkan, capaian treatment coverage atau jumlah kasus yang diobati dan dilaporkan pada tahun 2022 masih rendah.
"Dan kalau kita lihat capaian cakupan penemuan dan pengobatan kasus TBC yang disebut dengan treatment coverage masih rendah memang, masih 55,27 persen," ujarnya.
Ia menambahkan, "Seharusnya capaian treatment coverage ini minimal 90 persen."
• Gejala TBC Terbaru dan Cara Penularannya yang Perlu Diwaspadai
Angka ini menunjukkan masih terjadi kesenjangan antara jumlah kasus yang ditemukan dengan jumlah kasus yang diobati. "Jadi masih ada kesenjangan yang cukup jauh antara cakupan temuan dan pengobatan kasus TBC di Kalbar ini," imbuhnya.
Berdasarkan data yang disampaikannya, Kabupaten Melawi, Kota Pontianak dan Kabupaten Sambas menjadi daerah dengan capaian treatment coverage tertinggi di Kalbar tahun 2020.
"Nah kalau kita lihat, terkait dengan cakupan penemuan dan pengobatan atau treatment coverage, Kabupaten/Kota yang tertinggi adalah di Melawi sebanyak 76,42 persen, Pontianak 75 persen, dan Sambas 73,06 persen," ungkapnya.
Dikatakan, meskipun jumlah kasus yang ditemukan di Kota Pontianak dan Sambas itu paling banyak, tapi dia menunjukkan kinerja yang baik, karena menemukan dan mengobati kasus yang ada di wilayahnya.
Hary Agung Tjahyadi mengatakan penyakit menular TBC ini adalah salah satu penyakit menular yang resiko kematiannya cukup tinggi.
"TB ini kan salah satu penyakit menular yang tingkat resiko kematiannya cukup tinggi. Penyakit ini bukan hanya di satu atau dua tempat, semua Kabupaten punya resiko, ada kasusnya," tegasnya.
Dikatakannya, dalam penanganan kasus ini yang terpenting adalah bagaimana mendeteksi keberadaan penyakit TB ini.
"Upaya-upaya yang dilakukan penyakit TB ini kan bagaimana pertama kita menemukan kasusnya, itu yang penting," ucapnya.
• Indonesia Peringkat Ketiga Penyakit TBC, Kesadaran Masyarakat Jadi Kunci Bebas TBC
CUACA Kalbar Hari Ini di 14 Daerah! Waspada Pontianak Hujan Petir, Sintang Cerah Berawan |
![]() |
---|
17 Daftar TK dan PAUD di Kecamatan Pinoh Utara Kabupaten Melawi 2025 |
![]() |
---|
Polwan Polres Melawi Bantu Ariski Sabel di Desa Labang |
![]() |
---|
Daftar SMA dan PKBM di Kecamatan Pinoh Selatan Kabupaten Melawi 2025 |
![]() |
---|
CUACA Kalbar Hari Ini di 14 Daerah! Waspada Kayong Utara Udara Kabur, Pontianak Cerah di Siang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.