Jelang Nataru 2023, Ketersediaan Beras di Kalbar Dipastikan Aman

Pemimpin Wilayah Perum BULOG Kalbar, Bambang Prihatmoko menyebutkan, bahwa ketersediaan stok beras total sebanyak 13 dibu ton hingga Februari 2023.

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Faiz Iqbal Maulid
Istimewa
Stok beras di gudang Bulog Kalbar pada Senin 5 Desember 2022. Ketersediaan stok beras di Kalbar dipastikan aman. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023, Bulog Kalimantan Barat memastikan stok beras aman.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kalbar, Bambang Prihatmoko menyebut bahwa ketersediaan stok beras total sebanyak 13 ribu ton hingga Februari 2023.

"Ini juga sebagai antisipasi potensi kenaikan harga menjelang Nataru. Maka untuk  penyaluran saat ini, Bulog menyalurkan beras premium melalui program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga beras medium, melalui saluran KPSH di antaranya pedagang pengecer, outlet binaan, RPK, distributor atau mitra,” ungkapnya di Pontianak, Senin 5 Desember 2022.

Bambang mengaku saat ini harga beras medium mengalami kenaikan harga sejak Oktober - November 2022 sekitar 12 persen dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sebelumnya Rp 9.950 ribu per-kg.

Sutarmidji Optimis Kalbar Dapat Kendalikan Inflasi, Midji: Kegiatan Ekonomi Kita Kuat

Namun demikian, Bambang Prihatmoko menerangkan, bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menghadapi potensi kenaikan harga tersebut.

“Kami koordinasi dengan Disperindag, karena ini seluruh komoditi, terutama beras medium juga mengalami sedikit kenaikan,” ucapnya. 

"Kita juga akan terus melakukan operasi pasar yang sebelumnya sudah dilakukan dan kita juga bekerja sama dengan Disperindag Provinsi Kalbar sampai hari ini kami sudah turun di 40 titik pasar tradisional di wilayah Kalbar, termasuk di Kota Pontianak," jelasnya. 

Hingga saat ini, ia menyebut, bahwa Bulog Kalbar sudah menyalurkan sebanyak 16.814 ton beras medium ke seluruh wilayah Kalbar. 

"Bahkan dalam hitungan persentase, Bulog Kalbar masuk dalam nominasi nomor satu se-Indonesia dari target penyaluran. Persentasenya mencapai 120 persen dari target," ungkapnya.

Bulog Kalbar terus menjaga kestabilitasan terutama pada harga beras, karena menurutnya, beras berperan besar dalam inflasi.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto bahwa inflasi di wilayah Pontianak, Kalimantan Barat sendiri terbilang aman. Menurut dia, dari sisi perkembangan komoditi pangan, fluktuasinya sangat wajar dan tidak ada lonjakan yang signifikan terutama pada beras, walaupun memang ada sedikit kenaikan, akan tetapi tidak terlalu besar karena Bulog setiap hari menyalurkan beras medium dalam program KPSH.

Menurutnya, kenaikan harga beras medium dipicu dari jumlah supply yang mungkin sudah masuk dalam fasenya. 

Diakuinya, fase di musim panen kedua memang pasokan dari petani menurun, dibanding kuartal 1 dan kuartal 2. 

Jelang Nataru, Tokoh Masyarakat Minta Tindak Tegas Jika Ditemukan Penimbunan Komoditas

Sementara untuk bahan komoditas lainnya, Bulog juga menyiapkan operasi penjualan langsung kepada konsumen. Diantaranya seperti tepung terigu sebanuak 23.080 kilogram, minyak goreng 34.677 liter, dan gula pasir 99.250 kilogram. 

Bambang Prihatmoko juga menyebutkan, bahwa untuk daging ayam segar, bawang putih, cabai merah keriting, cabai rawit merah dan hijau, minyak goreng curah mengalami penurunan harga signifikan dari semester 1 dan awal tahun. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved