Ilmu Parenting

Ternyata Tidak Baik, Jangan Berikan Susu Kambing untuk Bayi, Ini Alasannya

Selama tahun-tahun pertama kehidupan, bayi berisiko lebih tinggi terkena infeksi dan sepsis, terutama jika susu yang dikonsumsi tidak disimpan benar

AFP
Susu formula kambing bisa menjadi alternatif yang aman untuk susu formula biasa, bahkan dapat menggantikan susu formula yang terbuat dari susu sapi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Nutrisi untuk bayi yang paling utama ialah ASI.

Namun, kebanyakan orangtua khawatir bayinya tidak mendapat gizi yang tercukupi dengan baik, maka sering mendapat sufor tambahan.

Susu mengandung serangkaian gizi yang diketahui bermanfaat bagi kesehatan.

Selain susu sapi yang banyak dikonsumsi masyarakat, susu kambing juga dinilai mempunyai nutrisi yang tinggi.

Namun apakah susu kambing aman dikonsumsi bagi bayi? Bagaimana dampaknya bagi si kecil?

Dokter anak Cleveland Clinic, Matthew Badgett, MD, menjabarkan perbedaan susu kambing dan susu formula kambing, dan tips memilih susu formula yang aman bagi bayi.

Apa Itu Regresi Tidur yang Dialami Bayi Saat Rewel di Malam Hari?

Apakah susu kambing aman untuk bayi?

Susu kambing sebaiknya tidak dikonsumsi bayi di bawah usia satu tahun.

Hal ini seperti dilaporkan American Academy of Pediatrics, susu kambing murni tidak aman untuk bayi di bawah satu tahun, dan dapat membahayakan kesehatan mereka.

Bukan hanya susu kambing, susu sapi murni juga tidak boleh dikonsumsi bayi dalam 12 bulan pertama kehidupannya.

Pasalnya, bayi yang baru lahir belum memiliki sistem pencernaan yang memadai untuk menangani protein yang ditemukan dalam susu hewani.

"Susu formula bayi tradisional secara khusus dirancang untuk memberikan keseimbangan makronutrien yang tepat serta berbagai lemak, karbohidrat, dan protein," jelas Badgett.

"Satu yang paling penting adalah mendapatkan campuran garam yang tepat, khususnya dengan natrium dan air."

Cara Menjemur Bayi yang Dianjurkan Dokter, Catat Waktu Terbaik!

Konsumsi susu kambing pada bayi dapat menyebabkan masalah kesehatan, antara lain:

Hiponatremia

Bayi dapat mengembangkan hiponatremia jika mengonsumsi susu kambing. Hiponatremia adalah kondisi di mana kandungan natrium dalam darah tidak memadai.

Anemia megaloblastik

Susu kambing tidak memiliki semua protein tambahan yang dibutuhkan bayi, seperti folat atau vitamin B9.

Artinya, jika bayi sering diberi susu kambing, maka ia dapat kekurangan folat.

Reaksi alergi

Sama seperti susu sapi, bayi bisa mengalami alergi parah terhadap susu kambing.

Alergi terhadap susu kambing pada setiap anak berbeda, jadi cobalah berkonsultasi dengan dokter mengenai kebutuhan spesifik anak.

Baca juga: Mengandung Banyak Nutrisi, Berikut Manfaat Mengkonsumsi Susu Sebelum Tidur untuk Tubuh

Infeksi dan sepsis

Selama tahun-tahun pertama kehidupan, bayi berisiko lebih tinggi terkena infeksi dan sepsis, terutama jika susu yang dikonsumsi tidak disimpan atau disterilkan dengan benar.

"Karena semua alasan itu, susu kambing tidak dianjurkan untuk bayi di bawah usia satu tahun," kata Badgett menegaskan.

Susu kambing bisa dikonsumsi setelah si kecil berusia satu tahun. Namun ingat, pastikan susu sudah melewati proses pasteurisasi (sudah disterilkan dengan dipanaskan dalam suhu dan durasi tertentu).

Juga, jangan lupa memberikan asupan folat dalam makanan anak, karena kadar vitamin esensial ini dalam susu kambing terbilang rendah.

"Seiring bertambahnya usia anak, susu kambing baik-baik saja dikonsumsi, terutama jika itu adalah bagian dari diet yang lengkap dan seimbang," sambung Badgett.

Baca juga: Jika Sedang Diet, Konsumsi Beras Merah, Banyak Manfaat Juga Bagi Penderita Diabetes

Apakah susu formula kambing adalah alternatif yang baik?

Susu formula kambing bisa menjadi alternatif yang aman untuk susu formula biasa, bahkan dapat menggantikan susu formula yang terbuat dari susu sapi.

Sebelum memberikan susu formula kambing pada bayi, perhatikan beberapa hal ini:

Bisa menjadi alternatif susu formula sapi

Menurut Badgett, jika anak memiliki alergi terhadap susu sapi, kemungkinan akan mengalami gejala seperti diare, muntah dan, dalam beberapa kasus ekstrim bisa berujung pada anafilaksis.

Anafilaksis merupakan syok akibat reaksi alergi yang berat, ditandai dengan penurunan tekanan darah secara drastis dan penyempitan saluran pernapasan.

Itu sebabnya, banyak orangtua memilih susu formula kambing sebagai alternatif.

Beberapa studi menunjukkan, susu kambing memiliki lebih sedikit laktosa dan lebih aman bagi perut anak.

Pastikan mendapatkan susu kambing yang aman

"Kita harus memastikan kita tidak mendapatkan produk kedaluwarsa, atau benar-benar memperoleh produk yang sesuai," catat Badgett.

Bolehkah membuat susu formula kambing sendiri?

Badgett mengingatkan agar tidak membuat susu formula buatan sendiri, baik dari susu kambing maupun susu sapi.

"Sangat penting untuk bayi mendapatkan susu formula yang dibuat di lingkungan yang terkendali dan steril, karena kemampuan setiap bayi dalam menoleransi makanan berbeda."

Kesimpulannya, jangan membuat susu formula bayi sendiri di rumah.

Alternatif formula lainnya

Jika tidak yakin dengan susu formula berbahan dasar susu kambing, ada alternatif lain.

"Beberapa bayi kesulitan dengan intoleransi susu sapi dan bayi lain tidak bisa mengonsumsi susu formula tradisional. Jika itu masalahnya, ada banyak opsi formula lain yang dapat dipertimbangkan," kata Badgett.

Jika bayi tidak dapat mengonsumsi susu formula biasa, kita dapat memberikan pilihan lain seperti susu formula berbahan dasar kedelai atau hipoalergenik. (*)

Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved