Ilmu Parenting
Apa Itu Regresi Tidur yang Dialami Bayi Saat Rewel di Malam Hari?
Meski begitu penelitian Journal of Sleep Research belum menunjukkan regresi tidur yang terjadi pada usia tertentu untuk setiap bayi.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Sebagai orangtua, kadangkala kita merasa bingung dengan bayi rewel karena terbangun di tengah malam.
Dengan adanya rewelan bayi di tengah malam membuat orangtua kalangkabut dan sigap untuk menenangkan si bayi.
Tak ayal orangtua harus segera mencari akal supaya bayinya kembali memejamkan mata.
Dengan begitu mereka dapat beristirahat dengan tenang sebelum memulai aktivitas pada keesokan harinya.
Bayi alami regresi tidur
Bayi yang terbangun di malam hari -bahkan disertai rewel- bisa disebabkan oleh regresi tidur.
Regresi tidur merupakan perubahan waktu tidur pada bayi yang membuatnya sering terbangun di malam hari.
• Cara Menjemur Bayi yang Dianjurkan Dokter, Catat Waktu Terbaik!
Hal itu menyebabkan si buah hati sulit untuk kembali tidur dan kerap merepotkan orangtua.
Menurut dokter anak asal Cleveland Clinic, Heidi Szugye, DO, IBCLC, bayi sebenarnya menghabiskan sekitar 16 jam untuk tidur dalam sehari.
Akan tetapi lamanya bayi tertidur dapat berubah ketika usianya menginjak tiga bulan. Pada masa ini, durasi tidur bayi berkisar antara 12-15 jam.
Ketika si kecil terbangun, mereka akhirnya jarang tidur lebih dari empat jam sebelum bangun untuk waktu yang singkat.
Setelahnya mata bayi akan mengantuk dan siklus tidurnya kembali dimulai.
Regresi tidur merupakan tanda bayi belum mengembangkan ritme sirkadian, layaknya jam internal yang mengatur tidur-bangun pada orang dewasa.
“Sangat umum memiliki bayi mengalami pasang surut dalam kemampuannya untuk tidur nyenyak,” kata Szugye.
Baca juga: Mengapa Suhu Tubuh Bayi Cepat Berubah? 3 Penyebab Bayi Demam dan Cara Atasinya
Usia bayi yang alami regresi tidur