Tim Pengawas Awasi 1.846 Lokasi TPH Kurban, Se-Kalbar Potong 13 Ribu Sapi-Kambing
Munsif mengatakan jumlah hewan kurban di Kalbar tahun 2022 mengalami kenaikan 5 persen dibandingkan 2021 lalu.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menghadapi Hari Raya Iduladha 1443 Hijriah ini, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalbar bersama jajaran dinas yang menangani fungsi peternakan dan kesehatan hewan kabupaten/kota se Kalbar, menerjunkan 297 medik veteriner dan paramedik sebagai Tim Pengawasan Pemotongan hewan kurban di Kalbar.
Sebanyak 1.846 tempat pemotongan hewan ( TPH ) menjadi target pengawasan tim tersebut. Pengawasan termasuk di empat Rumah Pemotongan Hewan (RPH) sesuai amanah Undang-undang Nomor 18/2009 jo Undang-undang Nomor 41/2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Keempat RPH, dua di Kota Pontianak dan masing-masing satu unit di Singkawang dan Ketapang.
Sesuai pasal 61 ayat 4 UU Nomor 18/2009 sebagian besar TPH, yakni sebanyak 1.842 unit merupakan TPH darurat yang hanya diizinkan karena kepentingan hari besar keagamaan seperti Iduladha tahun ini.
Untuk mendukung kelancaran operasional kegiatan pemeriksaan dan pengawasan, Disbunnak Provinsi Kalbar menugaskan 13 petugas medik veteriner (dokter hewan) dan 7 orang paramedik guna mendukung tim Pemeriksaan dan Pengawasan Pemotongan Hewan Kurban Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.
Melengkapi personel Tim Kota Pontianak sebanyak 23 petugas yang terdiri 4 dokter hewan dan 19 orang paramedik, terdapat dukungan pengamanan dari personel bhabinkamtibmas jajaran Polda Kalbar yang menggelar Satgas Operasi Kepolisian Terpadu Aman Nusa II- PMK Tahun 2022.
Kadisbunnak Provinsi Kalbar, Muhammad Munsif, berkesempatan melakukan supervisi dan monitoring langsung ke lokasi TPH tersebut sekaligus berbincang dengan panitia kurban.
• Pemprov Kalbar Sebar Hewan Kurban ke 14 Kabupaten Kota
"Tim melaporkan berdasarkan hasil pemeriksaan antemortem kondisi fisik hewan dinyatakan sehat, tidak cacat, cukup umur, bebas PMK sehingga memenuhi syarat sebagai hewan kurban sedangkan hasil postmortem pada bagian daging dan organ dalamnya, kondisinya memenuhi kriteria ASUH (aman, sehat, utuh dan halal) untuk dikomsumsi manusia," ujar Munsif, Minggu 10 Juli 2022.
Munsif mengatakan jumlah hewan kurban di Kalbar tahun 2022 mengalami kenaikan 5 persen dibandingkan 2021 lalu.
Tahun 2021 jumlah hewan kurban sapi yang tercatat dipotong di seluruh TPH se-Kalbar sebanyak 12.929 ekor terdiri dari sapi 7.809 ekor, kambing 5.111 ekor dan domba 9 ekor.
"Untuk tahun 2022 atau 1443 H meskipun di Kalbar tengah terjadi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), namun antusias umat muslim diperkirakan terus meningkat. Akan ada kenaikan jumlah hewan kurban yang dipotong minimal 5 persen yakni total 13.575 ekor terdiri dari sapi 8.199 ekor, kambing 5.366 ekor dan domba 10 ekor," ujar Munsif.
Munsif mengatakan, supervisi dan monitoring langsung ke lokasi TPH dilakukan sejak hari pertama IdulAdha 1443 Hijriah yang dirayakan oleh sebagian umat muslim yaitu Muhammadiyah, pada Sabtu 9 Juli 2022.
Kedatangan tim sekaligus berbincang dengan panitia kurban serta para petugas tim pengawasan pemotongan.
Beberapa titik TPH yang menyelenggarakan pemotongan hewan kurban pada 9 Juli, antara lain di Kompleks Universitas Muhamadiyah Pontianak yang memotong 4 ekor sapi lokal dari ras sapi madura.
"Tim melaporkan berdasarkan hasil pemeriksaan antemortem kondisi fisik hewan yang sudah kami awasi pada 9 Juli dan 10 Juli dinyatakan sehat, tidak cacat, cukup umur, bebas PMK sehingga memenuhi syarat sebagai hewan kurban. Sedangkan hasil postmortem pada bagian daging dan organ dalamnya kondisinya memenuhi kriteria ASUH (aman, sehat, utuh dan halal) untuk dikomsumsi manusia," ujarnya.
• Meski PMK Sedang Mewabah, Peningkatan Hewan Kurban dari Tahun 2021 Mencapai Lima Persen
Pada momen Iduladha tahun ini, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan Pemerintah Provinsi Kalbar menyalurkan 67 ekor hewan kurban yang disebar ke 14 kabupaten dan kota.
Sementara secara pribadi, Sutarmidji dan keluarga pada tahun ini berkurban di tiga lokasi.
"Selain di Masjid Mujahidin, Masjid Jami' Pontianak Timur dan Kavaleri. Sementara Pemprov Kalbar berkurban di 14 kabupaten/kota dengan total 67 ekor hewan kurban," ujarnya usai menyerahkan hewan kurban di Masjid Mujahidin, Minggu.
Memaknai hari raya kurban, Sutarmidji mengatakan sebagai momen mendekatkan diri kepada pencipta dan berbagi dengan sesama. "Kita harus mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Saat ini kata dia, Pemprov Kalbar sedang fokus dalam menangani PMK. "Sekarang sedang penanganan PMK, tapi walaupun hewan-hewan sudah kita screening untuk tidak terjangkit penyakit PMK. Konsumsi hewan kurban harus benar-benar matang. Jangan jadi orang luar negeri, semuanya mentah, asal masak," ujarnya.
Sementara di Kota Pontianak, untuk hewan kurban terdata sebanyak 1.083 ekor, terdiri atas 674 ekor sapi dan 409 ekor kambing. Jumlah itu tersebar di enam kecamatan, yaitu Pontianak Barat 204 ekor sapi dan 127 ekor kambing.
Kemudian Pontianak Kota sebanyak 135 ekor sapi dan 91 ekor sapi, Pontianak Selatan sebanyak 100 ekor sapi dan 67 ekor kambing, Pontianak Tenggara sebanyak 141 ekor sapi dan 93 ekor kambing.
Lalu, Pontianak Timur sebanyak 67 ekor sapi dan 23 ekor sapi, Pontianak Utara sebanyak 27 ekor sapi dan 8 ekor kambing.
"Tahun ini jumlah hewan kurban di Kota Pontianak total 674 ekor sapi dan 409 ekor kambing. Dari jumlah tersebut, Pemerintah Kota Pontianak menyalurkan 30 ekor sapi yang tersebar di wilayah Kota Pontianak," sebut Wako Edi.
Antisipasi PMK
Saat ini kata Edi, PMK yang menyerang hewan ternak sapi menyebabkan kewaspadaan dan kekurangan ternak yang layak dan sehat.
Namun demikian, Wako Edi memastikan, bahwa pihaknya sudah melakukan langkah-langkah pencegahan dan antisipasi.
"Kita sudah melakukan antisipasi terhadap penyebaran PMK terutama melakukan pemeriksaan hewan kurban," katanya.
Edi menyampaikan bahwa momentum Hari Raya Iduladha sudah sepatutnya dimaknai dengan meneladani sifat dan keimanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam berkurban dan peduli membantu sesama.
Sebagaimana ibadah kurban ini juga bisa membantu sesama, melalui daging kurban yang dibagikan.
"Pada hari besar Islam ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan dengan mencontoh Rasulullah yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari," ucap Wako Edi.
"Mudah-mudahan di setiap momentum kegiatan hari besar Islam yang kita selenggarakan bisa memberikan dampak positif bagi Kota Pontianak sebagai kota yang dirahmati, diberkahi dan kota yang mendapat gelar baldatun thayyibatun," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berupaya meningkatkan pembangunan dan pelayanan publik bagi masyarakat. Namun demikian, semua itu tidak akan terwujud dengan baik tanpa dukungan seluruh masyarakat.
"Saya mohon dukungan serta kebersamaan seluruh masyarakat bagaimana kita bisa menjadikan kota Pontianak yang lebih nyaman dan bisa lebih mensejahterakan," ujar Edi Rusdi Kamtono .
Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Pontianak, Bintoro menerangkan, pihaknya telah membentuk tim gugus tugas PMK yang tergabung dari berbagai pihak termasuk Polresta Pontianak Kota yang terus melakukan pengawasan dan monitoring langsung ke lapangan.
Pada pelaksanaan di lapangan juga telah dibagi tugas per kecamatan, sehingga lebih mudah akses monitoringnya. "Kita terus melakukan pengawasan dan kita sudah membentuk gugus PMK. Untuk pengawasannya kita lakukan H-3 dan H+3 Lebaran. Mengingat PMK ini riskan sekali sehingga kita membagi petugas per wilayah," jelasnya.
Menurutnya, penyakit PMK yang menyerang hewan ini masih bisa diobati. Untuk itu, ia menerangkan, bahwa pihaknya sudah melakukan berbagai upaya lainnya. (ufi/oki/mas)