Terinspirasi Buku 'Sarinah' Arniyanti Dirikan Gerakan Isoman Pontianak untuk Bantu Sesama
Indonesia sempat menerapkan beberapa kebijakan untuk membatasi aktivitas di luar rumah mulai dari Lockdown, bagi yang bekerja diberlakukan Work From H
Penulis: Anggita Putri | Editor: Hamdan Darsani
Sebelumnya ia pernah bergabung di Yayasan Suar Aksa Khatulistiwa selama 6 bulan. Namun sekarang aktif bekerja di Gemawan.
Dirikan Lingkar Belajar
Lingkar Belajar ini merupakan bagian dari Gemawan. Melalui Lingkar Belajar ini, ia ingin melihat di Pontianak memang untuk saat ini sudah banyak ruang diskusi, bahkan di ruang kopi sendiri sudah bisa untuk wadah diskusi.
“Tapi lepas dari itu bagaimana membuat paradigma berpikir yang lebih baik. Jadi Lingkar Belajar menjadi awal mula bagaimana teman-teman bisa diskusi dengan baik, bukan berarti yang lainnya tidak baik,”ujarnya.
Diakuinya ketika pergi ke luar Kalbar sering melihat diskusi yang keren dengan berbagai isu tema yang asik.
Itu alasannya ia juga senang bergabung dengan Komintas Kalbar Membaca. Selain itu, ia juga bergabung dengan Hoax Crisis Center.
Dari semua kegiatan yang ia lakukan, ia mengatakan sangat mencintai pekerjaannya saat ini di Gemawan. Bahkan sudah disampai pada tahap ia merasa sudah memilih jalan yang benar.
“Banyak orang diluaran sana mikir kenapa menjadi NGO dengan melakukan giat sosial dan lingungan, perempuan, padahal dulu kuliahnya di Perbankan. Tapi aku cinta dengan pekerjaanku,” ungkapnya.
Tempat advokasi Gemawan ada di 9 Kabupaten Kota di Kalbar, dari situlah ia merasa sangat bahagia bisa berinteraksi dengan para ibu-ibu, perempuan, bapak-bapak dan belajar banyak cara advokasi.
“Pekerjaan ku saat ini aku belajar banyak dari masyarakat,”ucapnya.
• Modus Jasa Kencan di Mi Chat, Komplotan Rampok Diringkus Tim Jatanras Satreskrim Polresta Pontianak
Dulu saat menempuh pendidikan di bangku kuliah, ia juga aktif menjadi seorang aktivis perempuan di kampus IAIN Pontianak.
Berangkat dari merasa tidak ada keadilan dalam lingkungannya, pada saat itu ia melihat apa-apa perempuan selalu di salahkan dan banyak sekali kasus pelecehan yang terjadi terhadap perempuan.
“Saya berfikir apa yang salah dari ini semua dan apa yang menjadi dasar permasalahan ini. Jadi saya lebih kepo dan akan mencari penyebabnya, dan dari situ tertantang ngobrolin masalah perempuan,”ujarnya.
Ia mulai mendobrak dari hal-hal kecil apalagi di Kampus biadanya perempuan tidak boleh menjadi pemimpin. Ia mencoba dari situ membranding diri menjadi aktivis perempuan dengan berbagai macam cobaan yang tentu ia lalui.
Pengalaman lain yang pernah ia terima saat membantu advokasi beberapa kasus bahkan sempat mendapat ancaman pembunuhan dan lainnya.