Terinspirasi Buku 'Sarinah' Arniyanti Dirikan Gerakan Isoman Pontianak untuk Bantu Sesama

Indonesia sempat menerapkan beberapa kebijakan untuk membatasi aktivitas di luar rumah mulai dari Lockdown, bagi yang bekerja diberlakukan Work From H

Penulis: Anggita Putri | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Dok. Arniyanti
Arniyanti Pendiri Gerakan Isoman Pontianak 

Selain itu berawal juga melihat teman dan keluarga disekitar yang tumbang satu persatu karena covid-19. Akhirnya ide itu pun muncul untuk membantu warga yang sedang isoman.

“Jadi kita mikir kita cuma bisa motor dan badan untuk bergerak. Hari itu juga kita langsung buat Instagramnya. Satu orang jadi admin, saya berdua teman saya yang jalan,”ungkapnya.

Namun pada saat sudah beberapa hari berjalan temannya tumbang karena terpapar covid-19. Akhirnya hanya tersisa ia sendiri menjalankan gerakan Isoman tersebut.

Ratusan Anak Ikuti Vaksinasi Perdana, Kapolres Melawi Ajak Sukseskan Vaksinasi Anak Umur 6-11 Tahun

“Akhirnya kita buka volunteer untuk Gerakan Isoman agar bisa tetap jalan. Jadi ada sekitar 10 orang yang gabung,” ujarnya.

Jadi waktu itu, bagi warga yang ingin dibantu cukup menghubungi melalui Instagram Isoman Pontianak.

Melalui giat sosial ini ia mengatakan bahwa sebagai manusia tidak muluk-muluk. Mungkin naif bagi orang lain, tapi tujuan hidup seseorang adalah untuk bahagia. Bahagia menurutnya adalah ketika bisa berguna bagi orang lain.

“Jadi ketika saya melakukan giat sosial seperti ini adalah kebahagiaan bagiku pribadi,”ujarnya.

Pegiat Sosial dan Lingkungan

Aktivitas Arniyanti sekarang aktif bekerja atau sering disebut sebagai pegiat sosial, lingkungan dan perempuan di NGO Gemawan. 

Dimana Gemawan ada bagian yang membahas berbagai isu diantaranya isu kebijakan publik, isu perempuan, kemandirian ekonomi dan politik.

“Saya bertugas sebagai Ketua Training and Learning Center yang membawahi lebih dari 10 sekolah Gemawan,”ungkapnya.

Gemawan juga mempunyai Sekolah Binaan bagian dari Desa Dampingan dan  mempunyai kelompok dampingan. Jadi  sekolah tersebut untuk mereka-mereka yang ada di desa dampingan Gemawan.

Sekolah tersebut juga sudah berkelanjutan selama bertahun-tahun sejak tahun 1999 sebagai Pemberdayaan Gemawan di 9 Kabupaten Kota di Kalbar.

“Kalau saya sendiri baru setahun bergabung bersama Gemawan,” ucapnya.

Sebelumnya pada tahun 2016 Gemawan pernah mengadakan m sekolah anti korupsi dan ia masuk didalam kelas tersebut dan menjadi volunteer, karena aktif sebagai volunteer ia pun direkrut sebagai bagian dari Gemawan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved