Obat Penurun Darah Tinggi yang Cepat ! Konsultasi Dokter Sebelum Meminum & Ketahui Efek Sampingnya
Sebagian penderita hipertensi dianjurkan minum obat penurun darah tinggi untuk mengontrol kadar tekanan darahnya.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Melansir NHS, obat penurun darah tinggi biasanya diberikan bagi penderita hipertensi yang berisiko terkena serangan jantung atau stroke.
Kondisi tersebut mengacu pada penderita darah tinggi yang kadar tekanan darahnya di atas 140/90 mmHg dan memiliki beberapa risiko penyakit kardiovaskuler karena pola hidupnya tidak sehat.
Sebagian penderita hipertensi dianjurkan minum obat penurun darah tinggi untuk mengontrol kadar tekanan darahnya.
(Update berita kesehatan lainnya disini)
• Cara Mengatasi Darah Tinggi Tanpa Obat ala dr Zaidul Akbar ! Lakukan 5 Tips Menurunkan Tensi Darah
Dilansir dari American Heart Association, jenis obat penurun darah tinggi yang diresepkan dokter antara lain:
- Diuretik
- Beta-blocker
- ACE inhibitor
- Angiotensin II receptor blocker
- Calcium channel blocker
- Alpha blocker
- Alpha-2 receptor agonist
- Kombinasi alpha dan beta-blocker
- Central agonist
- Peripheral adrenergic inhibitor
- Vasodilator
• Apakah Semangka Bisa Menurunkan Darah Tinggi ? Apa Manfaat Semangka bagi Kesehatan ?
Berikut penjelasan jenis obat penurun darah tinggi, fungsi, contoh, dan efek sampingnya:
1. Diuretik
Obat penurun darah tinggi ini berfungsi membantu tubuh membuang kelebihan natrium atau garam dan air dari tubuh.
Contoh:
Diuretik tiazid (chlorthalidone/ Hygroton, chlorothiazide/ Diuril, hydrochlorothiazide/ Hydrodiuril, Microzide, indapamide/ Lozol, metolazone/ Zaroxolyn; diuretik potassium-sparing (amiloride/ Midamor, spironolactone/ Aldactone, triamterene/ Dyrenium; diuretik loop (bumetanide/ Bumex, furosemide/ Lasix, torsemide/ Demadex; dan diuretik kombinasi.
Efek samping:
Sejumlah obat diuretik bisa menurunkan pasokan mineral kalium tubuh. Dokter biasanya meresepkan diuretik jenis tertentu bersama suplemen kalium atau menyarankan penderita mengonsumi asupan tinggi kalium.
2. Beta-blocker
Obat untuk darah tinggi ini bekerja dengan memblokir bahan kimia tertentu yang merangsang kinerja jantung. Efeknya, detak jantung menurun, beban kerja jantung berkurang, dan menurunkan tekanan darah.
Contoh: