Obat Penurun Darah Tinggi yang Cepat ! Konsultasi Dokter Sebelum Meminum & Ketahui Efek Sampingnya

Sebagian penderita hipertensi dianjurkan minum obat penurun darah tinggi untuk mengontrol kadar tekanan darahnya.

Editor: Jimmi Abraham
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi obat. 

Methyldopa.

Efek samping:

Sebagian obat alpha-2 receptor agonist punya efek samping memicu mengantuk dan pusing.

8. Kombinasi alpha dan beta-blocker

Obat untuk menurunkan darah tinggi ini digunakan untuk mengatasi krisis hipertensi dan pasien yang berisiko mengalami gagal jantung.

Contoh:

Carvedilol (Coreg), labetalol hidroklorida (Normodyne, Trandate).

Efek samping:

Obat kombinasi aplha dan beta-blocker terkadang menyebabkan tekanan darah turun saat tiba-tiba berdiri atau beranjak dari tempat tidur.

9. Central agonist

Obat penurun darah tinggi ini bekerja dengan mencegah pembuluh darah terlalu tegang atau kontraksi berlebihan.

Contoh:

Alfa metildopa (Aldomet), Catapres (klonidin hidroklorida), guanabenz asetat (Wytensin), guanfacine hydrochloride (Tenex).

Efek samping:

Obat central agonist terkadang memicu efek samping tekanan darah turun drastis saat tiba-tiba berdiri atau bangun dari tempat tidur, merasa lemas, mengantuk, mulut kering, demam, atau anemia.

10. Peripheral adrenergic inhibitor

Obat untuk darah tinggi ini bekerja dengan memblokir neurotransmiter di otak, sehingga otot polos tidak mengerut. Obat ini umumnya baru diberikan saat obat penurun darah tinggi lainnya tidak mempan.

Contoh:

Guanadrel (Hylorel), guanethidine monosulfate (Ismelin), reserpine (Serpasil).

Efek samping:

Terkadang obat peripheral adrenergic inhibitor memicu efek samping hidung tersumbat, diare, mulas, atau susah tidur.

Hindari berdiri di bawah terik sinar matahari terlalu lama atau berada di kerumunan saat minum obat ini karena bisa memicu pingsan.

11. Vasodilator

Obat penurun darah tinggi ini bekerja dengan membuat otot dinding pembuluh darah rileks dan pembuluh darah melebar.

Jenis obat ini biasanya baru diberikan untuk penyakit darah tinggi yang parah.

Contoh:

Hydralazine hydrochloride (Apresoline), minoxidil (Loniten).

Efek samping:

Sejumlah obat vasodilator memiliki efek samping menyebabkan sakit kepala, area sekitar mata bengkak, jantung berdebar, atau nyeri sendi.

Setiap penderita hipertensi perlu petunjuk dokter terkait jenis obat penurun darah tinggi paling tepat.

Terutama bagi ibu hamil, orang dengan penyakit diabetes, atau pengidap penyakit kronis lainnya.

Dokter akan meresepkan obat dengan menimbang kemungkinan efek sampingnya dan cara meminimalkannya, mempertimbangkan usia, sampai kondisi kesehatan pasien.

Sejumlah obat vasodilator memiliki efek samping menyebabkan sakit kepala, area sekitar mata bengkak, jantung berdebar, atau nyeri sendi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "11 Obat Penurun Darah Tinggi, Fungsi, Contoh, dan Efek Sampingnya"

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved