CPNS Kalbar
Sekjen PTIC Apresiasi Direktur Jenderal GTK Atasi Kendala Seleksi PPPK Tahap 1
Menurut Dodi saat pelaksanaan seleksi PPPK tahap 1 terdapat beberapa kendala teknis yang ditemukan seperti banyak peserta yang salah jadwal
Penulis: Imam Maksum | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sekjen Teacherprenuer Indonesia Cerdas (PTIC) Dodi Iswanto mencatat beberapa hal selama pelaksanaan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap 1 yang berakhir Kamis 16 September 2021 kemarin.
“Kamis kemarin merupakan hari terakhir jadwal seleksi PPPK oleh Pemerintah di luar jadwal susulan yang telah ditetapkan,” ujar Dodi Iswanto dalam keterangan resmi yang diterima Tribun Pontianak, Sabtu 18 September 2021.
Menurut Dodi saat pelaksanaan seleksi PPPK tahap 1 terdapat beberapa kendala teknis yang ditemukan seperti banyak peserta yang salah jadwal.
“Karena tidak mengetahui informasi bahwa kartu ujian harus dicetak pada H-1 yaitu sebelum sesi seleksi hari pertama, jadi kartu ujian harus dicetak pada hari Minggu 5 September 2021,” katanya.
• PTIC Temukan Beberapa Kendala Jelang Tes PPPK
Hal ini imbuh Dodi mengakibatkan banyak peserta yang salah jadwal ataupun terlambat datang ke tempat TUK.
“Peserta juga ada yang kesulitan melakukan swab antigen gratis, sebab ada peserta yang berada jauh dari pusat kota tempat TUK berada dan jauh dari tempat untuk mendapatkan swab antigen maupun PCR,” katanya.
Peserta ujian juga mengeluhkan terdapat item soal yang jawabannya kurang jelas.
Seperti keterbacaan soal serta keluhan peserta yang merasa soal tidak memiliki jawaban.
“Soal tersebut mereka pastikan tidak ada kunci jawabannya, dan peserta juga menemukan item jawaban soal yang sama kunci jawabannya,” ujarnya.
Kendala lainnya, kata Dodi, dihadapi peserta di lapangkan adalah sistem yang tidak stabil.
Di beberapa TUK ditemukan pada saat ujian aplikasi tiba-tiba log out dan harus dilakukan reset sistem.
“Dan yang paling banyak dikeluhkan peserta adalah tingkat kesukaran soal yang lebih sulit daripada saat mengikuti latihan mandiri,” ujarnya.
Mengatasi hal teknis tersebut, Direktur Jenderal GTK Iwan Syahril, kata Dodi layak mendapatkan pujian dengan melakukan langkah cepat menerbitkan aturan tambahan No. 5044/B/GT.01.00/2021.
“Pihaknya mengumumkan di Instagram resmi GTK untuk peserta yang terlambat hadir ke TUK dan tidak hadir karena alasan khusus tertentu dapat melakukan ujian susulan tanggal 18 September 2021 atau mengikuti ujian seleksi tahap 2 pada 26 - 30 Oktober 2021,” ujarnya.
Namun menurut Dodi, ada beberapa isu krusial yang terlambat ditanggapi dan tidak bisa direspon dengan cepat.
Bagi perbaikan selanjutnya, pihaknya akan mengusulkan untuk seleksi PPPK tahap 2 untuk masalah item soal.
“Perlu konfirmasi kepada Pusat Asesmen dan Pembelajaran (Pusmenjar) selaku tim pengembang soal terhadap keluhan peserta tersebut,” katanya.
Dia mengatakan buka saja ke publik kapan uji coba pengembangan instrumen soalnya lengkap beserta laporan analisis instrumennya baik dari sisi validitas maupun reliabilitas.
"Serta dalam melakukan analisis menggunakan teori klasik atau modern IRT atau yang lainnya,” katanya.
Sehingga tidak ada lagi tanda tanya di lapangan dan keluhan mengenai tingginya tingkat kesukaran butir soal ini.
Kedua hemat Dodi, swab antigen maupun PCR untuk guru-guru yang sudah divaksin serta berada dalam kondisi sehat pada saat akan ujian sebaiknya dihilangkan saja untuk seleksi tahap 2 berikutnya.
“Serta dipastikan petugas kesehatan dan tim medis harus berada di TUK pada pagi hari di saat ujian akan dilaksanakan untuk antisipasi jikalau ada peserta yang belum melakukan swab antigen ataupun PCR,” ucapnya.
Ketiga menurutnya, beberapa peserta ujian ada yang membuat pihaknya kaget karena usia yang sudah diatas 50 tahun dan masa mengabdi lebih dari 10 tahun.
“Sebagai bentuk penghargaan untuk peserta yang berusia di atas 50 dan pengabdian diatas 10 tahun, tes ini sebaiknya hanya formalitas saja, berikan saja tanda kelulusan dan SK sebagai PPPK,” katanya.
Menurutnya belum terlambat untuk pihak GTK merespon sejumlah isu krusial yang belum terpecahkan di lapangkan karena masih ada 2 kali ujian seleksi PPPK yang bisa diikuti oleh peserta. (*)
- (Simak berita terbaru dari Pontianak)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/913-maksum-1.jpg)