Maut di Kebun Sawit
Pria di Sintang Lakukan Pembunuhan, Psikolog Kalbar Ungkap Emosi Dasar Awal Semua
Jika seseorang tidak memiliki masalah emosional sebelumnya tentu perilaku menyakiti bahkan membunuh itu tidak mungkin terjadi.
Penulis: Ferryanto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pembunuh satu keluarga yang terdiri dari Suami Istri dan Cucunya di Desa Solam Raya, Kecamatan Sungai Tebelian Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, akhirnya terungkap.
Pelaku tak lain ialah RN, tetangga korban sendiri yang nekat menghabisi nyawa tiga orang itu lantaran sakit hati terhadap korban karena tak dipinjami uang.
Saat ini, pelaku pembunuhan sadis itu sudah diamankan kepolisian dari Polres Sintang guna proses lebih lanjut.
Terkait Pembunuhan sadis ini, Fitri Sukmawati Psikolog Kalbar menyampaikan bahwa dalam kepribadian seseorang terdapat emosi, dan dalam kasus pembunuhan sangat lekat dengan hal itu.
• TERUNGKAP❗ Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Solam Raya Sintang
"Emosi itu ada adalah luapan rasa dari seseorang yang bentuknya bermacam macam, marah, sedih, senang, takut dan lain - lain yang sifatnya sesaat,"ujarnya, Jumat 6 Agustus 2021.
lalu, dari perasaan emosi tersebut khususnya akan menjadi amarah, yang kemudian menjadi dendam.
"Rasa marah itu patalogisnya jadi dendam. Nah bisa jadi ketika sakit hari di ekspresikan dengan melalukan perilaku agresif yang tidak terkontrol, maka jadilah membunuh,"ujarnya.
Kemudian, Psikolog Patricia Elfira Vinny, menyampaikan, Manusia punya banyak macam emosi , dimana marah , kecewa, itu bisa memicu munculnya perilaku negatif dari seseorang ketika mengalami sebuah masalah.
Jika seseorang tidak memiliki masalah emosional sebelumnya tentu perilaku menyakiti bahkan membunuh itu tidak mungkin terjadi.
Tetapi jika sebaliknya, jika sebelumnya sudah ada masalah emosional tadi, bisa saja memicu munculnya perilaku menyakiti bahkan membunuh lawan yang dianggap membuatnya emosi.
Kemudian, iapun menyampaikan bahwa seorang yang melakukan tindak pidana pembunuhan tidak dapat dilihat secara umum kasat mata.
Orang yang memiliki temperamen buruk, serta kerab melakukan tindak kekerasan, pun dikatakan tidak lantas membuat orang tersebut dapat melakukan tindak pidana pembunuhan.
"Tidak bisa disamaratakan , Tidak semua orang tempramental berujung membunuh. Jadi ciri ciri pembunuh sendiri tidak bisa dilihat, secara umumnya. Karena harus ada pemeriksaan mendalam. Dan banyak pemeriksaan menemukan pelaku pembunuhan memiliki karakter yang tertutup dan pendiam,"ungkapnya.
Iapun berpesan, bila kita merasa emosi Lantaran sesuatu dan lain hal, untuk dapat segera mencari pengalihan positif.
"Bila Mungkin mencari pengalihan positif ya, bisa bertemu orang orang yang energi nya positif, melakukan aktivitas lain seperti olahraga, relaksasi, memberikan koreksi atas pikiran negatif yang muncul,"pesannya. (*)
(Simak berita terbaru dari Maut di Kebun Sawit)