Dihadang Pandemi, Manulife Mampu Ukir Premi Rp 8,9 Triliun

Dikatakan, pada tahun 2020, Manulife Indonesia membukukan pendapatan premi sebesar Rp 8,9 triliun atau naik 6% dibanding tahun 2019.

Editor: Nina Soraya
TRIBUN/FILE
President Director & CEO Manulife Indonesia Ryan Charland berbincang dengan Director & Chief Financial Officer Meylindawati di Kantor Pusat Manulife di Jakarta, Senin 31 Mei 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pandemi Covid-19 menjadi tantangan sekaligus peluang bagi industri asuransi jiwa di Indonesia untuk mempertahankan performa bisnisnya.

Hal itu juga dialami oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia).

Manulife Peduli Kesehatan Nasabah, 2021 Berikan Solusi Proteksi Keuangan Keluarga

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Manulife Indonesia, Ryan Charland di Jakarta, Senin 31 Mei 2021, mengatakan, pihaknya bertekad memberikan pelayanan terbaik untuk para nasabahnya.

Karena itu, mereka mencari strategi dan inovasi yang tepat agar bisa memberikan pelayanan yang optimal buat para nasabah di tengah pandemi Covid-19.

"Upaya itu membuat perseroan berhasil mencatat pertumbuhan bisnis di tengah pandemi Covid-19," ungkapnya.

Virus Corona Merebak, Manulife Beri Perlindungan Menyeluruh ke Nasabah

Dikatakan, pada tahun 2020, Manulife Indonesia membukukan pendapatan premi sebesar Rp 8,9 triliun atau naik 6% dibanding tahun 2019.

Peningkatan premi ini didorong oleh kenaikan pendapatan premi lanjutan (renewal) produk individu dan unit linked. Sedangkan, total premi lanjutan tumbuh 8%.

Di sisi lain, kenaikan premi baru di tahun 2020 tercatat sebesar 47% atau Rp 5,6 triliun, lebih tinggi dibanding tahun 2019 yakni Rp 3,8 triliun.

Premi baru tersebut mencakup penjualan produk asuransi tradisional dan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi.

Agen Manulife Makin Produktif dengan Aplikasi MiLearn

Pertumbuhan premi baru itu lebih baik dari total pertumbuhan industri asuransi jiwa Indonesia.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat pertumbuhan industri asuransi jiwa tahunan (Year on Year/YoY) mengalami perlambatan sebesar 8,6% dari Rp 236 triliun di year to date (ytd) 2019 menjadi Rp 215 triliun di 2020 sebagai akibat pandemi Covid-19. 

Ketum AAUI Maknai Moment Insurance Day 2020 Sebagai Intropeksi Pelaku Asuransi

Ryan menjelaskan, pada akhir tahun 2020 perseroan tercatat memiliki cadangan teknis sebesar Rp 38,6 triliun.

"Selain itu, Modal Berbasis Risiko atau Risk Based Capital (RBC) pada akhir 2020 tercatat sebesar 943% atau jauh di atas batas minimum yang ditetapkan pemerintah yakni 120%," ungkap Ryan Charland.

Sementara itu, Presiden Direktur Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Afifa mengatakan pada tahun 2020 MAMI mencatatkan pertumbuhan sebesar 66,2% atau Rp 49,4 triliun.

AAUI Pastikan Urus Klaim Asuransi Kendaraan Mudah Tanpa Ribet

"Pencapaian ini menempatkan perseroan di pososi pertama perusahaan manajer investasi dengan dana kelolaan atau AUM reksa dana terbesar di Indonesia," paparnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved