Agen Manulife Makin Produktif dengan Aplikasi MiLearn

Agen asuransi tidak hanya dituntut mampu menjual produk asuransi saja, tetapi juga harus piawai dan bergaul erat dengan dunia digital

Editor: Nina Soraya
TRIBUN FILE
Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia Ryan Charland (kiri) bersama Direktur dan Chief Operating Officer Hans De Waal (kanan) berbicang dengan Agen Manulife Goppy Hutasoit dan Fenny Nurhayati saat peluncuran aplikasi Milearn. 

PONTIANAK - Perkembangan teknologi digital mengubah tatanan kehidupan manusia dalam berbagai aspek. Pergeseran aktivitas dari dunia nyata ke dunia maya pun banyak berubah. Hal itu ditandai dengan meningkatnya pengguna internet.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mencatat, setiap tahun pengguna internet di Indonesia tumbuh 10,2 % atau 27 juta jiwa. Hingga Juni 2019 tercatat sudah 171 juta jiwa pengguna internet di Indonesia.

Raker dengan Kemenkeu, Sukiryanto Usulkan Perubahan Ambang Batas PKP untuk UMKM

LDII Kalbar Dorong Bank Kalbar Syariah Segera Spin Off

Sedangkan, “Digital Around The World 2019" mengungkapkan, dari total 268,2 juta penduduk Indonesia, 150 juta di antaranya telah menggunakan media sosial. Artinya, penetrasi internet sudah 56 %.

Fakta ini menunjukkan, kecepatan dan kebebasan mengakses informasi di mana dan kapan saja sudah menjadi kebutuhan mendasar. Termasuk bagi mereka yang bergerak di bidang agensi asuransi.

Agen asuransi tidak hanya dituntut mampu menjual produk asuransi saja, tetapi juga harus piawai dan bergaul erat dengan dunia digital agar tidak tertinggal.

Mengawali tahun 2020, Manulife Indonesia meluncurkan aplikasi MiLearn. Yang merupakan aplikasi pelatihan digital yang sangat berguna untuk tenaga pemasar baik agen maupun financial specialist Manulife.

Para agen dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dengan mengakses aplikasi itu setiap saat, melalui gadget.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Manulife Indonesia Ryan Charland mengatakan, kehadiran MiLearn diharapkan dapat memudahkan tenaga pemasar menjalankan peran mereka memberi solusi perencanaan keuangan profesional dan berkualitas kepada seluruh nasabah.

Director and Chief Operating Officer Manulife Indonesia Hans De Waal menjabarkan aplikasi MiLearn ini merupakan alat untuk membantu para agen dalam melayani nasabah. 

Dikatakan, saat ini Manulife Indonesia memiliki 2,5 juta nasabah dan 7.000 agen di seluruh Indonesia.

Menurutnya materi dalam aplikasi MiLearn ini lebih detail dan komplit. Harapannya, para agen bisa mendapatkan apa yang dibutuhkannya dengan lebih baik sehingga mereka juga bisa memberikan pelayanan yang lebih baik lagi bagi nasabah.

“Kami fokuskan semua layanan ini menjadi satu kesatuan yang menyeluruh yakni melakukan inovasi layanan maupun membekali para tenaga pemasar dan karyawan, sehingga tujuan perusahaan untuk terus memprioritaskan kebutuhan nasabah dapat terus terlaksana,” kata Hans dalam press rilisnya, Rabu (15/1/2020).

Manfaat aplikasi MiLearn sangat dirasakan para agen Manulife.  Satu di antaranya diungkapkan Goppy Hutasoit yang mengakui aplikasi MiLearn sangat membantu pekerjaannya.

Lewat aplikasi MiLearn, ia bisa belajar kapan saja dan di mana saja. Dia dapat mengikuti semua materi pelatihan dan mengulanginya kembali jika diperlukan tanpa harus bertatap muka dengan trainer di ruang kelas.

“Saya semakin percaya diri setelah menggunakan MiLearn,” ujar Goppy yang sudah menjadi agen Manulife sejak 1 Juli 2005.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved