Manulife Peduli Kesehatan Nasabah, 2021 Berikan Solusi Proteksi Keuangan Keluarga

Manulife Indonesia juga senantiasa memfokuskan diri kepada kebutuhan nasabah yang kian beragam dan berubah seiring dengan tantangan kehidupan dinamis

Editor: Nina Soraya
TRIBUN/FILE
Para staf PT Manulife Indonesia sedang mengadakan rapat yang membahas soal percepatan layanan ke berbagai nasabah via program digital terbaru Manulife di ruang kerja anyar, di Jakarta, Kamis (3/12/2020). Sampai 9 Nopember 2020 jumlah klaim yang dibayarkan Manulife mencapai Rp 54,5 miliar, sedangkan klaim keseluruhan Manulife Indonesia (konsolidasi) per Oktober 2020 year to date tercatat Rp 4 triliun. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Para pelaku industri asuransi jiwa dituntut bersikap adaptif guna menjaga kinerjanya, mengingat tahun depan diperkirakan kondisi perekonomian belum berjalan normal.

Pelaku industri harus mampu membaca perubahan konsumen yang terjadi saat pandemi Covid-19 serta melakukan digitalisasi layanan kepada nasabah.

Perekonomian nasional diproyeksikan baru kembali normal pada 2022 mendatang.

Baca juga: Ramalan Shio Besok Jumat 4 Desember 2020, Cek Peruntungan Shio Besok Jumat 4 Desember 2020

Menurut Mantan Menteri Keuangan, Chatib Basri, selama vaksin belum didistribusikan, maka 2021 masih akan menjadi tahun pemulihan.

Karenanya, masalah kesehatan dan keselamatan masyarakat masih menjadi kunci utama pemulihan ekonomi tahun depan.

Sejalan dengan itu, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) juga senantiasa memfokuskan diri kepada kebutuhan nasabah yang kian beragam dan berubah seiring dengan tantangan kehidupan yang dinamis.

Baca juga: Usulan Gaji DPRD DKI Fantastis Capai 8,38 Miliar Per Tahun, Bandingkan dengan Gaji DPR RI Saat Ini

Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia, Ryan Charland di Jakarta, Kamis 3 Desember 2020, mengatakan, masalah kesehatan dan tantangan ekonomi akibat pandemi Covid-19 menjadi salah satu fokus perhatian Manulife Indonesia.

Dia menambahkan pada 2021, Manulife Indonesia akan terus memberikan solusi perencanaan keuangan terkait dengan biaya kesehatan dan proteksi keuangan keluarga mengingat pandemi Covid-19 masih akan mewarnai perjalanan pada tahun depan.

Baca juga: Tren Penyebaran Covid-19 di Sintang Melandai, Anum Ingatkan Klaster Keluarga dan Resepsi Pernikahan

Tak hanya kesehatan dan proteksi keuangan, pelaku industri asuransi jiwa juga dituntut untuk menjaga keselamatan masyarakat.

Menyikapi hal itu, Manulife Indonesia menerapkan layanan non face to face.

Ryan Charland menjelaskan, di tengah pandemi Covid-19, tenaga pemasar Manulife Indonesia tetap berupaya memberikan layanan terkait advis finansial meskipun tanpa bertatap muka.

Baca juga: CEK BPUM Tahap 2 Pakai NIK KTP di Link E-Form BRI Login Eform BRI Co Id BPUM, Terima BLT di Desember

Untuk itu, para tenaga pemasar telah dibekali dengan pelatihan yang mumpuni dan profesional agar tetap optimal membantu masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini.

Ryan mengatakan, di tengah pandemi Covid-19, Manulife terus mendampingi para nasabah. 

Termasuk membayar klaim Covid-19 dari para nasabah. Dia menjelaskan, hingga 9 November 2020, jumlah klaim yang dibayarkan Manulife tercatat sebesar Rp54,5 miliar. Jumlah tersebut termasuk manfaat rawat inap dan perlindungan jiwa.

Baca juga: Gelar Pertemuan Tahunan, Bank Indonesia Ajak Bersinergi Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomi

Sedangkan, klaim keseluruhan Manulife Indonesia (konsolidasi) per Oktober 2020 year to date tercatat sebesar Rp 4 triliun.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved