Ignasius: Hasil Evaluasi Peraturan Larangan Mudik Berhasil Mengurangi Pergerakan Orang di Kalbar
Bahkan sempat ada kapal yang hanya mengangkut satu orang penumpang saja karena ada kepentingan mendesak
Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah melakukan evaluasli terkait Pengetatan larangan Mudik pada masa 6-17 Mei 2021.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat, Ignasius menjelaskan bahwa Pemerintah telah menetapkan setelah periode larangan mudik, dilakukan pengetatan masa pasca perjanan mudik sejak 18-24 Mei 2021.
Pada masa pasca larangan mudik orang boleh melakukan perjalanan dengan harus menyertakan juga hasil swab PCR atau Rapid antigen maksimal dengan masa berlaku 1x24 jam.
Namun, dikatakan Ignasius berdasarkan evaluasi di lapangan pada prinsipnya apa yang dilakukan sudah sesuai regulasi pusat.
Baca juga: Masa Larangan Mudik Berakhir, Aktivitas Penerbangan di Bandara Rahadi Oesman Ketapang Kembali Normal
“Seperti sebelumnya kita sudah membangun posko baik untjk cek poin maupun posko penyekatan arus mudik yang bekerjasama TNI POLRI,” ujar Ignasius,Selasa 18 Mei 2021.
Berdasarkan hasil pantauan atau mobilitas masyarakat memang pada masa peniadaan mudik di Kalbar terjadi penurunan drastis khususnya pada angkutan laut yang turun drastis.
“Bahkan sempat ada kapal yang hanya mengangkut satu orang penumpang saja karena ada kepentingan mendesak,” ujarnya.
Dikatakannya yang jelas angkutan laut terjadi penurunan penumpang secara drastis pada masa peniadaan mudik.
Namun telah terjadi lonjakan penumpang pada masa pra peniadaan mudik, sama halnya dengan trasportasi udara.
“Namun memang nampaknya ada perubahan pola perjalanan orang karena sebagian masih memanfaatkan kendaraan bermotor,”ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa pada satu lokasi di Jembatan Timbang saja tampak penggunaan kendaraan bermotor yang melintas pada masa sebelum dan sesudah peniadaan mudik meningkat.
“Untuk jalur darat meningkat kendaraan motor karena dia tidak begitu terpantau,”ucapnya.
Namun dikatakannya untuk secara umum periode peniadaan mudik lebaran berhasil mengurangi pergerakan orang.
“Walaupun tidak total karena masih ada yang non mudik dan curi-curi dan pada jam istirahat dimana petugas sedang lengah,”pungkasnya.