Apa Itu Gaslighting yang Disebut Lebih Parah dari Ghosting?
Gaslighting adalah taktik manipulatif psikologis untuk membuat seseorang atau sekelompok orang meragukan realitas dan ingatan mereka.
TRIBUNPONTIANAK.O.ID - Gaslighting adalah kekerasan mental yang dilakukan seseorang.
Bentuk kekerasan mental itu berupa berbohong dan memanipulasi seseorang secara psikologi hingga orang tersebut mempertanyakan kewarasannya dan menerima realitas orang lain.
Kendati sudah banyak pemahaman terkait istilah tersebut di internet, masih ada saja orang yang mengalami gaslighting.
Alyssa "Lia" Mancao, LCSW, terapis kognitif berlisensi yang sudah sembilan tahun menangani depresi, kecemasan, dan trauma, membagikan tips untuk menangani gaslighting dalam hidup.
Baca juga: Apa Itu Badai Sitokin? Kondisi yang Dialami Raditya Oloan Sebelum Meninggal Dunia
1. Asal-usul Gaslighting dan Mengenali bagaimana gaslighting terjadi
Gaslighting adalah taktik manipulatif psikologis untuk membuat seseorang atau sekelompok orang meragukan realitas dan ingatan mereka.
Istilah ini berasal dari judul drama Inggris tahun 1938 berjudul "Gas Light".
Dalam drama itu diceritakan seorang suami yang berulang kali mengubah lingkungan rumah dan menyangkalnya ketika ditanyai oleh istrinya tentang perubahan tersebut.
Suami berulang kali mengatakan bahwa istrinya mengingat hal-hal secara tidak benar dan menyangkal kenyataan, kendati sang suamilah yang sengaja mengubah lingkungan di rumah mereka.
Baca juga: Apa Itu Ghosting? Bahasa Gaul yang Viral Karena Kaesang Putuskan Felicia, Arti Kata Ghosting di KBBI
Di sinilah istilah "gaslighting" muncul.
Suami meredupkan lampu gas (gaslight) di rumah dan membuat keributan.
Ketika istrinya mempertanyakan suara yang bising dan pencahayaan yang berubah, suami terus menyatakan bahwa cahaya lampu tetap sama dan dia tidak mendengar suara apa pun.
Contoh frase gaslighting yang umum antara lain "kamu mengada-ada", "itu tidak pernah terjadi", "kamu sangat dramatis", "kamu membesar-besarkan sesuatu di luar proporsinya".
Jika kita terus-menerus mengalami gaslighting, maka kita akan menunjukkan tanda seperti harga diri yang rendah dan ketergantungan emosional pada pelaku gaslighting.
Di saat seseorang melakukan gaslighting kepada kita, kemungkinan kita mengalami berbagai emosi, mulai dari kebingungan, marah, dan frustasi.