Puasa Mengajarkan Hidup Sederhana
Tentu hal ini tidak dibenarkan, dan secara otomatis kita sudah keluar dari jalur tujuan kita diciptakan yakni beribadah kepada Allah SWT.
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Try Juliansyah
Dan tidak ada ikhtiar untuk melaksanakannya.
Tentu hal ini tidak dibenarkan, dan secara otomatis kita sudah keluar dari jalur tujuan kita diciptakan yakni beribadah kepada Allah SWT.
Padahal, secara bijak kita bisa menyeimbangkan kedua hal ini. Karena menyiapkan urusan perut juga ibadah. Dengan pelaksanaan, yakni tidak berlebihan, dalam artian jangan sampai melewatkan dan meninggalkan shalat.
Sebagai orang yang beriman, kita menyadari bahwa hidup di dunia ini tidak lain untuk beribadah kepada_Nya. Allah SWT berfirman
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. (QS. Adz Dzariyat: 56). Oleh karena itu, jika kita mulai lari dari maksud penciptaan kita, maka bersegeralah untuk memperbaiki diri,sebelum semuanya terlambat.
Maka, puasa ramadhan merupakan sarana yang paling efektif, agar kita bisa lebih sadar bahwa urusan perut tidaklah lebih utama dibanding dengan kewajiban kita kepada Allah SWT. Tuhan yang telah menciptakan kita.
Oleh karena itu, sebagai manusia yang beriman tidaklah bijak jika kita menerapkan pemaknaan hidup “Life to eat”. Karena jika hidup untuk makan, maka kita termasuk orang yang merugi. Karena hidup dunia ini ladang ibadah, sedangkan akhirat untuk memanennya.
Tentu akan baik jika “Eat to Life”, makan untuk hidup. Kenapa demikian? karena makan untuk membantu keberlangsungan hidup.
Baca juga: DPRD Sambas Sidak Lapangan, Hapsak : 150 Ton CPO Cemari Sungai Sejangkung
Dengan hidup, maka kita akan semakin banyak kesempatan untuk beribadah.
Oleh karena itu, niatkan makan untuk menambah kekuatan ibadah dan beribadah yang banyak dan meningkat.
Dengan ibadah yang banyak akan menghasilkan ibadah terbaik. Ibadah terbaik menghantarkan kita ke rahmat Allah SWT.
Bahkan sangat baik, bilamana kita bisa sampai pada tataran “Eat to pray”. Artinya, kita makan merupakan sarana untuk menguatkan kita dalam beribadah kepada-Nya. Makan bukan untuk memenuhi urusan perut semata, tetapi lebih kepada agar semakin meningkatnya takwa dan keimanan.
Jadi, apapun yang kita lakukan tidak boleh lepas dari untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada-Nya. Oleh karena itu, dengan berpuasa kita berharap menjadi orang yang bertakwa. Karena kita tahu, apa yang harus kita tahan itu.
Terkait judul diatas, ternyata, yang sering terjadi saat bulan ramadhan adalah meningkatnya pengeluaran dalam rumah tangga. Meningkatnya pengeluaran bukan karena banyak bersedekah atau memberi makan orang lain.
Akan tetapi, meningkatnya pengeluaran, karena memenuhi kebutuhan perut yang terhalang oleh puasa disiang hari.