APAKAH Kurma Bisa Menyembuhkan Sakit Maag? Inilah Sederet Manfaat Berbuka Puasa dengan Kurma
urma mengandung berbagai macam kandungan nutrisi dan dapat berfungsi sebagai obat.Buah kurma juga merupakan makanan yang mengandung energi tinggi
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Niasin membantu pelepasan energi dari makanan, serta menjaga fungsi kulit, saraf, dan sistem pencernaan agar tetap normal, yang diduga kuat berperan melawan penyakit jantung.
Sementara sejumlah penelitian menunjukkan, asupan (intake) serat yang tinggi dapat menurunkan kadar kolesterol darah dengan menghambat penyerapan lemak pada usus besar.
Tak hanya sampai di situ, kurma juga terbukti mampu menurunkan asam lambung.
Penelitian menyebutkan, ketika tubuh sedang berpuasa, kadar asam lambung meningkat, yang ditunjukkan dengan gejala-gejala seperti rasa panas dan "berat" pada lambung, serta mulut asam.
Makanan pemasok serat unggul, seperti kurma, dapat menggerakkan aksi otot mengaduk-aduk dan mencampur makanan, serta memecahnya menjadi partikel-partikel kecil.
Hal tersebut membuat tubuh mengikat asam-asam empedu, dan membuka area antara lambung dengan usus duabelas jari dan pangkal usus halus, serta mengeluarkan sisa pencernaan makanan lewat usus kecil.
Khasiat Buka Puasa dengan Kurma
Dilansir dari Kompas.com, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Dr (Cand) dr Inggrid Tania MSi, dalam webinar di kanal YouTube PDPOTJI Online yang dikutip Kompas.com.
Tania menyebutkan, beberapa kandungan gizi yang terkandung dalam sebutir kurma, antara lain protein, kalsium, fosfor, zat besi, kalium, dan vitamin A.
Selain itu, kurma juga tinggi akan serat pangan larut yang bisa memperlancar proses pencernaan serta bersifat antimikroba sehingga dapat melindungi lambung dan usus, misalnya dari parasit yang terbawa dalam makanan yang kita makan. Oleh karena itu, kurma sebetulnya tak hanya baik untuk dikonsumsi sebagai menu berbuka puasa, tetapi juga baik untuk mengawali sesi makan.
"Misalnya ketika traveling, makan di restoran atau ke warteg, lebih bagus makan kurma dulu karena baik untuk mengondisikan dan melindungi lambung dan usus kita dan membantu melawan parasit dan bakteri yang mungkin bisa masuk bersama makanan," ucapnya.
Tak sebabkan obesitas
Tania menjelaskan, kurma memang mengandung gizi makro seperti karbohidrat dan protein, tetapi kurma tidak menyebabkan obesitas karena tinggi kandungan serat. Sekadar gambaran, menurut Fatsecret, satu butir kurma mengandung sekitar 23 kalori, 0,03 gram lemak, 6,23 gram karbohidrat, dan 0,2 protein.
Untuk mengawali berbuka puasa, kita bisa mengonsumsi tiga hingga lima butir kurma.
"Karena merupakan buah, kurma adalah pangan bebas kolesterol, bebas lemak, dan bisa dikatakan bebas sodium, walaupun ada sodium alaminya," ujar Tania.