Warga Ketapang Keluhkan Jam Operasional SPBU dan Banyak Rekomendasi Pembelian BBM Gunakan Drum 

Sehingga menyebabkan kelangkaan dan warga terpaksa mengantri untuk mendapatkan minyak seperti yang terjadi di beberapa hari ini di sejumlah SPBU di se

Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Nur Imam Satria
SPBU yang Berada di Jalan Di Panjaitan, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Warga Kabupaten Ketapang tepatnya yang berada di wilayah sekitaran kota Ketapang mengeluhkan jam operasional Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU yang dinilai menyulitkan warga.

Hal itu disebabkan banyak SPBU yang hanya buka hingga sore hari dan tutup pada hari Minggu.

Tak hanya jam operasional, warga juga mengeluhkan banyaknya pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan skala besar menggunakan drum atau jeriken dengan bermodalkan surat rekomendasi.

Sehingga menyebabkan kelangkaan dan warga terpaksa mengantri untuk mendapatkan minyak seperti yang terjadi di beberapa hari ini di sejumlah SPBU di sekitaran kota Ketapang.

Baca juga: Pemkab Ketapang Terus Berupaya Turunkan Angka Stunting

Saat dikonfirmasi, satu diantara warga Kecamatan Delta Pawan, Yanto (29) mengaku mengeluh dengan kondisi SPBU yang hanya buka setengah hari bahkan tutup setiap hari minggu.

Menurutnya dengan jam operasional seperti itu tentunya menyulitkan warga untuk mendapatkan bahan bakar.

"Jadi kalau malam kehabisan bensin terpaksa beli yang di pinggir jalan itu. Parahnya lagi kalau akhir pekan, seluruh SPBU tutup. Emang kalau hari Minggu orang tidak perlu bahan bakar," kata Yanto usai mengisi bahan bakar di SPBU di jalan Di Panjaitan, Rabu 24 Maret 2021.

Selain itu, ia juga mengeluh dengan kondisi banyaknya kendaraan jenis truk dan pick up bermuatan drum yang mengisi BBM. Bahkan ia menyayangkan petugas SPBU lebih mengutamakan melayani pihak-pihak tersebut.

"Kalau seperti itu sudah biasa di SPBU Ketapang. Biasanya kalau sudah ada razia baru mulai sepi yang ngisi pakai drum. Apakah ada surat rekomendasi atau tidak, tidak jelas juga," ujarnya.

Ada juga, Erwin (38) warga Kelurahan Tengah, Kecamatan Delta Pawan yang mengeluhkan hal yang sama. 

Ia kesal lantaran banyaknya pembelian BBM menggunakan drum sehingga membuat stok BBM menjadi berkurang dan warga pun terpaksa mengantri.

"Hari ini tidak tahu kenapa membludak warga mengantri di SPBU. Apa penyebabnya juga tidak tahu. Saya harap yang membeli menggunakan drum itu sementara jangan dilayani dulu. Utamakan warga yang membutuhkan untuk aktivitas," tandasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved