Andriani, Ahli Biologi Molukuler yang Terjun Langsung Memeriksa Sampel Swab di Laboratorium Untan
Ahli Biologi Molukuler Kalimantan Barat yang bertugas di Lab Untan tersebut adalah dr. Andriani yang juga merupakan Dosen di Fakultas Kedokteran Untan
Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Selama menghadapi Pandemi Covid-19 di Indonesia Tenaga Kesehatan menjadi salah satu garda terdepan yang berhadapan langsung dengan menangani pasien COVID-19 dan juga yang melakukan pemeriksaan sampel swab di Laboratorium.
Menjadi garda terdepan penanganan COVID-19 tentu bukanlah hal yang mudah karena banyak sekali resiko yang harus dihadapi seperti bisa saja terpapar virus covid-19, dijauhi orang-orang yang berstigma tentang COVID-19, dan bahkan harus menjaga jarak dengan keluarga dan orang terdekat.
Selain itu ketika bertugas tentunya harus menerapkan protokol penanganan covid-19 seperti menggunakan APD lengkap agar terhindar dari virus COVID-19.
Tribun Pontianak berkesempatan mewawancari salah satu Ahli Biologi Molukuler Kalimantan Barat yang bertugas di Laboratorium Untan yang terjun langsung dalam pemeriksaan sampel swab dengan metode PCR.
Ahli Biologi Molukuler Kalimantan Barat yang bertugas di Lab Untan tersebut adalah dr. Andriani yang juga merupakan Dosen di Fakultas Kedokteran Untan.
Pada pemeriksaan sampel swab , dr Andriani bertugas pada bagian analisis hasil PCR sampel swab.
dr Andriani menceritakan pengalamannya dari awal dirinya ikut tergabung dalam tim Lab pemeriksaan Sampel swab dengan metode PCR di Laboratorium Untan.
Laboratorium Untan sendiri menjadi Laboratorium pertama di Kalbar yang ditunjuk langsung oleh Kemenkes untuk pemeriksaan sampel swab dengan metode PCR. Sehingga semua daerah yang ingin melakukan pemeriksaan swab pada awal pandemi COVID-19 hanya bisa dilakukan di Lab Untan.
Namun sampai saat ini Kalbar sudah mempunyai 15 Laboratorium Pemeriksaan Sampel swab yang sudah dan akan beroperasi di Kalbar dengan metode PCR maupun TCM yang tersebar di beberapa daerah di Kalbar.
Baca juga: Akan Dapat Bantuan Alat Pemisah Plasma Darah, Gubernur Sutarmidji Telah Siapkan SDM
Ia menceritakan dari mulai April berawal dari SK penunjukan Lab Untan sebagai Lab yang ditunjukan oleh Kemenkes untuk pemeriksaan COVID-19 sampai lah saat ini.
“Berawal dari itulah kita mengumpulkan orang yang punya skill dan pengalaman Biologi Molekuler khususnya di Untan dan dapatlah 15 orang yang bekerja dalam hal ini menggunakan teknik PCR. Jadi semuanya dilatih untuk khusus pemeriksaan dan keamaan ketika bekerja menghadapi virus,” ujarnya kepada Tribun Pontianak, Minggu 15 November 2020.
Ia mengatakan bahkan sejauh ini berjalan mendapat dukungan yang luar biasa dari Rektor UNTAN, Gubernur Kalbar, Dekan Fakultas Kedokteran, Dinkes Provinsi dan beberapa pihak lainnya.
Pada 20 April pemeriksaan sampel pertama dilakukan sebanyak 30 sampel. Lalu dari 30 sampel terdapat 6 orang yang positif semuanya adaah kluster perjalanan dari luar Kalbar.
Setelah itu yang awalnya hanya memeriksa 30 sampel meningkat menjadi 60 sampel,120 sampel. Lalu mendapat tamabhan alat dari BPOM lalu bisa memeriksa 240 sampel.
“Seterusnya kita mendapat alat dari Dikti dan merekrut SDM baru. Sampailah pada bulan September kita bisa memeriksa 800 sampel lebih dalam sehari,” ujarnya.