BREAKING NEWS - Gubernur Kalbar Laporkan Oknum Mahasiswi ke Polresta Pontianak
Masalah Omnibus law menurutnya bukanlah Peraturan Daerah (Perda) akan tetapi kenapa Gubernur yang dimaki -maki.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Zulkifli
“Ibu saya sosok perempuan yang sangat saya patuhi dan hormati.
Saya meniti karir hingga sekarang itu adalah karena saya dari sejak dalam kandungan, hingga sekarang adalah karena orangtua saya.
Ibu saya melahirkan saya sebagai manusia bukan hewan, “tegasnya.
Menurutnya dengan mengata-ngatai dirinya sebagai binatang itu sama saja menghina orang yang sudah mengandungnya dan sekaligus sudah merendahkan martabat beliau.
“Saya tidak ingin ada orang yang merendahkan martabat orang yang saya patuhi.
Selain itu jabatan sebagai Gubernur adalah dipilih oleh masyarakat dan sebagian meminta agar saya melapor.
Tentang gimana nanti kita lihat saja proses hukumnya.
Semuanya harus berjiwa besar untuk bertanggungjawab terhadap perbuatannya,”tegasnya.
Ia mengatakan kalau meminta maaf silakan.
Namun akan terasa enak dan mudah sekali ketika sudah memaki-maki orang didepan umum lalu meminta maaf.
“Korlap harus juga bertanggungjawab.
Mulai hari ini saya putuskan tidak akan menerima demo -demo.
Kecuali diskusi untuk solusi suatu persoalan,” pungkasnya.
Baca juga: Sutarmidji Sebut Surat Permohonan Minta Bantuan Dana Pengamanan Pilkada atas Nama Dirinya Palsu
Video Permintaan Maaf
Beredar video klarifikasi dan permintaan maaf dari mahasiswi peserta demo yang mengeluarkan kata makian kepada Gubernur saat aksi tolak UU Omnibus Law.