Melaui CSR, HPI Agro Siap Bantu Kembangkan Gua Maria dan Riam Babud di Desa Dara Itam 1 Jelimpo

Selain yang di sini kita bangun wisatanya, tapi tempat lain ada kelompok-kelompok kemandirian ekonomi,

Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/ ALFON PARDOSI
Peresmian Gua Maria dan Riam Babud di Desa Dara Itam 1, Kecamatan Jelimpo, Kabupaten Landak, Kamis 29 Oktober 2020.  

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - HPI Agro mendukung penuh pengembangan Gua Maria dan Riam Babud menjadi tempat wisata religi dan wisata alam di Desa Dara Itam 1, Kecamatan Jelimpo, Kabupaten Landak.

Dibuktikan dengan adanya kucuran dana CSR dalam membangun akses jalan menuju ke dua lokasi tersebut.

Selain itu juga, membantu pengembangan pembangunan di sekitar lokasi agar lebih tertata dengan baik.

Corporate Affair and CSR HPI Agro, Paulus Nokus membenarkan hal tersebut. Dimana HPI Agro selalu salurkan CSR untuk kepentingan masyarakat.

"Jadi sebenarnya CSR kita ini sudah cukup banyak programnya untuk di Landak. Kita di PT LIP ini konsentrasi di wisata binaan HPI Agro, yakni Gua Maria dan Riam Babud," ujar Paulus Nokus disela-sela persemian Gua Maria dan Riam Babud, Kamis 29 Oktober 2020.

Untuk diketahui, peresmian Gua Maria dan Riam Babud dilaksanakan oleh Bupati Landak dr Karolin Margret Natasa bersama Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus.

Dengan dihadiri oleh Anggota DPRD Landak Bernadinus Mariadi, Camat Jelimpo Vietra Triana, Kapolsek Ngabang Kompol Pesta Tampublon, Pastor Paroki Mater Dolorosa Jelimpo, Kades Dara Itam 1, serta masyarakat sekitar dan para tamu undangan lainnya.

Baca juga: Bupati Landak Karolin Margret Natasa Resmikan Gua Maria di Desa Dara Itam I Jelimpo

Lanjut Paulus, pihaknya juga ada kemandirian ekonomi seperti budidaya ikan, babi, ayam.

"Selain yang di sini kita bangun wisatanya, tapi tempat lain ada kelompok-kelompok kemandirian ekonomi," jelasnya.

Sehingga secara keseluruhan, ada 70an kelompok tani atau kelompok ternak yang dibina HPI Agro.

"Untuk yang Gua Maria dan Riam Babud ini, tetap kita bina dan kita pelihara. Agar menjadi objek pendapatan masyarakat sekitar," ungkapnya. 

Karena ketika masyarakat datang ke sini dan ada orang berjualan, ekonomi bisa tumbuh.

"Semoga ke depan bisa menjadi destinasi wisata untuk Kabupaten Landak. Bisa juga misalnya bukan hanya wisata religi dan mandi di riam. Kalo bisa pun dibuat untuk tempat pemancingan," bebernya.

Kemudian dari HPI Agro nantinya ada rencana pembuatan rumah-rumah penginapan atau villa kecil.

"Sehingga jika ada orang-orang dari jauh datang bisa menginap. Dengan demikian, pembinaan dari HPI Agro ini akan berkelanjutan," sebutnya.

Kades Dara Itam 1 Ardi Pranata S Kep, mengucapkan terimakasih kepada Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus beserta rombongan, kemudian Bupati Landak dr Karolin Margret Natasa beserta rombongan.

Karena telah melaksanakan peresmian Gua Maria sekaligus pemberkatan yang ada di Desa Dara Itam 1.

"Saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada HPI Agro yang dalam hal ini PT LIP. Sudah merealisasikan pembukaan bodi jalan sepanjang sekitar 1 KM," kata Ardi.

Selain itu, asa bangun box jembatan. Sehingga akses masyarakat dipermudah untuk menuju Gua Maria dan Riam Babut.

"Terima kasih untuk PT LIP, sehingga kita bisa saling melengkapi kekurangan. Harapan saya ke depannya, mudah-mudahan masyarakat dan perusahaan bisa bekerjasama dengan baik," harapnya 

Sehingga Gua Maria ini bukan hanya sekedar Gua Maria, tapi menjadi objek wisata yang dapat menopang ekonomi masyarakatnya.

"Dukungan masyarakat juga luar biasa, terlebih masyarakat RT 06 yang telah gotong royong," ucapnya 

Dijelaskan Kades, untuk Gua Maria nanti akan di rawat oleh Paroki Mater Dolorosa Jelimpo.

Baca juga: Jelang Libur Panjang, Polres Landak Laksanakan Rakor Lintas Sektoral

Untuk Riam Babud itu Bumdes Desa Dara Itam 1, hanya memang masuh banyak Pekerjaan Rumah (PR) yang mesti diselesaikan, terutama tempat wisata.

 "Karena nanti kita mau bangun pondok atau saung lagi," tuturnya.

 Sedangkan untuk status wilayah yang digarap tersebut, dari informasinya adalah hutan lindung. 

"Tetapi nanti kita akan koordinasi lagi apalah memang hutan lindung atau hutan produksi. Mungkin kita akan adakan rapat antara pihak Kecamatan, Bappeda, untuk menentukan titik koordinat," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved