Bupati Landak Karolin Margret Natasa Resmikan Gua Maria di Desa Dara Itam I Jelimpo
Selain itu, sekaligus meresmikan lokasi wisata yakni Riam Babud yang satu lokasi dengan Gua Maria tersebut.
Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Zulkifli
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Alfon Pardosi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Bupati Landak dr Karolin Margret Natasa bersama Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus meresmikan Gua Maria Ratu Semesta Alam yang berada di Dusun Dara Itam 1, Desa Dara Itam 1, Kecamatan Jelimpo, Kabupaten Landak pada Kamis 29 Oktober 2020.
Persemian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pembukaan patung Bunda Maria.
Selain itu, sekaligus meresmikan lokasi wisata yakni Riam Babud yang satu lokasi dengan Gua Maria tersebut.
Hadir dalam kesempatan tersebut Anggota DPRD Landak Bernadinus Mariadi, Camat Jelimpo Vietra Triana, Kapolsek Ngabang Kompol Pesta Tampublon, Pastor Paroki Mater Dolorosa Jelimpo, Kades Dara Itam 1, serta masyarakat sekitar dan para tamu undangan lainnya.
Bupati Landak dr Karolin Margret Natasa pada kesempatan itu menyampaikan, pihaknya dari sisi Pemerintahan akan mengecek kembali status hutan yang dijadikan Gua Maria dan Riam Babud ini apakah hutal lindung atau hutan produksi.
Baca juga: Miliki Kantor Baru, Karolin: Masyarakat dan Pengurus Partai Bisa Datang Menyampaikan Aspirasi
"Tapi karena ini sudah terlanjur dibangun, jadi mari kita cara untuk menyelesaikan masalah status kawasan yang dibangun ini.
Pesan saya, jangan habis peresmian lalu lupa dan tidak terawat," kata Karolin.
Selain itu, jangan juga ke depannya menjadi masalah.
"Tolong mengenai status wilayah dan batas-batasnya ditentukan, hutan lindung atau kawasan produktif, atau apakawah kawasan ijin perkebunan," ujarnya.
Selain itu, menjadi kewenangan siapa yang nantinya akan mengelola.
"Pada prinsipnya saya mendukung dan senang, tapi terkait legalitas sekali lagi saya sampaikan harus kita urus, agar ke depannya berjalan baik," pinta Bupati.
Kemudian, Karolin menegaskan agar lingkungannya benar-banar dijaga.
"Jangan ditanam sawit, nanti airnya kering. Namanya saja Ratu Semesta Alam, maka alamnya harus dijaga.
Kita jaga alam, alam jaga kita," ucap Bupati.