Sekolah Tatap Muka 1 Agustus 2020

Syarat Sekolah Tatap Muka 1 Agustus 2020, 63 Guru dan Petugas SMPN 1 Pontianak Jalani Tes Swab

Dinas Kesehatan kota Pontianak melakukan swab tes kepada 63 guru dan petugas di lingkungan SMPN 1 Pontianak.

Penulis: David Nurfianto | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/NI MADE GUNARSIH
BERFOTO - Beberapa Guru berfoto dengan Dinas Kesehatan setelah melakukan Swab di halaman SMPN 1 Pontianak, Kamis (23/7/2020) siang. 

"Kita juga jangan terlena dengan zona hijau, dan segala macam, dengan rencana Gubernur membuka sekolah mesti dikaji ulang," tambah Legislator Dapil Sambas ini.

Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, Sugeng mengatakan bahwa sudah menyurati seluruh SMA Negeri Se-Kalbar untuk menyiapkan sarana dan prasarana sekolah sebelum sekolah dibuka pada 1 Agustus 2020 sesuai arahan Gubernur Sutarmidji.

Tony mengatakan sebelum sekolah dibuka untuk para guru akan di swab oleh Dinkes Kalbar yang akan bekerjasama dengan Dinkes Kabupaten Kota.

"Terkait dengan hal ini, mestinya pemerintah membuat program bantuan sosial dibidang pendidikan kepada yang membutuhkan, baik seperti membeli kuota internat dan lainnya," ujarnya.

"Kita juga minta kepada operator selular, ini kesempatan untuk memberikan bantuan karena selama ini juga memetik keuntungan dari pengguna, bagaimana membuat kuota gratis dan sebagainya, kemudian dikomunikasikan ke tingkat desa hingga RT," timpal Tony.

Terlebih, kata pria berjenggot ini, vaksin untuk covid 19 juga belum ditemukan sehingga bakal rentan bagi para peserta didik.

"Sampai sekarang juga belum ada vaksin untuk covid 19, oleh karena itu saya kira kita bisa memaklumi dengan kondisi ini, kita perlu bersabar dan mencarikan solusi, dan yakinlah sesungguhnya ini ikhtiar kita karena cobaan dari Allah SWT," bebernya.

"Tidak apa-apa, kita perpanjang lagi misalnya untuk belajar dirumah, kemarin juga sudah kita lewati dan berhasil dengan baik, sekarang karena masih terjadi, kita lanjutkan kembali," imbuh Wakil Ketua Fraksi PAN ini.

Lanjut dikatakannya, jika tidak ada internet, juga ada solusi misalnya melalui radio, bekerjasama dengan RRI, sehingga masyarakat bisa mendengar dan belajar melalui radio.

"Artinya ada solusi, terpenting bagaimana kita menjaga keselamatan dan kenyamanan anak didik kita. Dengan menggunakan radio sekaligus menunggu pemerintah melakukan pembangunan infrastrukrur internet hingga masuk ke desa," katanya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved