Virus Corona Masuk Kalbar
Covid-19 Mewabah Dunia Usaha Lesu, Pontianak Lakukan Strategi Terapkan Insentif & Kawal Stok Pangan
Tak ayal kepala daerah harus melakukan sejumlah kebijakan penyesuaian agar tidak memberatkan pelaku usaha.
"Manajemen hotel juga harus memikirkan bagaimana biaya listrik, PDAM, dan gaji karyawan. Kalau di hari biasa atau weekend, okupansi bisa mencapai 50-60 persen, namun sekarang hanya berkisar 10-18 persen saja," paparnya.
Dengan demikian, solusi juga diterapkan bagi hotel Aston Pontianak dengan mempertimbangkan segala hal. Mulai dari pengurangan sementara tenaga kerja harian, atau cuti yang tidak dibayar (unpaid leave) bagi karyawan karena tingkat okupansi yang sangat turun drastis.
"Hal yang paling berat bagi kami adalah harus mengurangi jumlah tenaga kerja. Kami sangat berharap juga pemerintah bisa memberikan keringanan seperti tarif listrik dan ledeng, selain tadi pembebasan pajak," imbuhnya.
"Saat ini manajemen berupaya untuk menekan biaya operasional, seperti penghematan listrik dengan tidak mengoperasikan lift yang menuju meeting room lantai 5, pengisian kamar tamu yang digunakan 1 lantai, agar listriknya bisa difokuskan," pungkasnya.
Manajemen Hotel Golden Tulip Pontianak juga mendukung kajian Pemkot Pontianak. General Manager Hotel Golden Tulip Danuri Efendi saat dihubungi Tribun melalui via telepon.
Dikatakannya, sebagai langkah menunjang kondisi yang tidak semakin memburuk bagi hotel, pihaknya menekan biaya pengeluaran, mulai dari menghentikan penggunaan pekerja harian.
“Pihak hotel juga memangkas waktu bekerja, bagi pekerja kontrak dan tetap melalui pengurangan hari kerja atau penambahan masa libur,” lanjutnya.
Sedangkan untuk mencegah penyebaran virus corona, pihak hotel memeriksa suhu tubuh dan sterilisasi pengunjung sebelum masuk ke dalam hotel.
“Hal ini untuk menghindari penyebaran virus di hotel, karena hotel tempat tamu dari berbagai daerah datang dan tinggal, sehingga rentan terpapar virus corona,” ujar GM Hotel Golden Tulip tersebut.
Dilanjutkannya, sejumlah pihak pengelola hotel memperkirakan merosotnya okupansi hunian hotel terjadi hingga 3 bulan ke depan.
Sehingga ia harus memikirkan bagaimana tetap mempertahankan hotel agar tetap bertahan.
"Dan sampai saat ini tingkat hunian hotel sangat menurun," tuturnya.
Ia mengatakan, ke depan hotel hanya mengkondisikan karyawan dengan cara diliburkan.
Karena bisa dipastikan tingkat hunian di setiap hotel hanya dapat mencapai sekitar 10 kamar per harinya atau bahkan ada yang dibawah dari itu.
"Tingkat hunian suatu hotel dipengaruhi oleh banyaknya pengunjung yang datang berlibur, perjalanan bisnis di suatu daerah dan juga sebagai menunjang hotel kuliner, hal ini sangat berdampak sekali, sekitar 11-12 persen saja sampai saat ini," jelasnya.