Virus Corona Masuk Kalbar

Wabah Corona Kalbar, Sutarmidji Tutup Rute Bus Pontianak-Sarawak dan Kodam XII/Tpr Dirikan 4 Posko

"Di dalam ruangannya udah jalan-jalan dia, tapikan memang kita kunci dan tidak boleh keluar dia," tambahnya.

Editor: Madrosid
covid19.kemkes.go.id
Ilustrasi virus corona Covid-19 

"Siap ndak siap lah, soalnya kami kan cuma ikut pemerintah," ujarnya.

Ia menerangkan bus masih beroperasi meskipun hanya mengantarkan sedikit penumpang.

"Bus masih jalan, ya walaupun ngantarnya satu dua orang," ujarnya.

Selain SJS dan Eva Express, penurunan juga dirasakan Bus Asia di Jl Pengeran Antasari Pontianak. Putri, petugas tiket mengakui, sejak munculnya corona penjualan tiket memang sudah berkurang.

"Bahkan sekarang buat nyari lima orang aja susah," ujarnya.

Kepala Satuan Pelaksana Terminal Antar Lintas Batas Negara (ALBN) Sungai Ambawang Kubu Raya, Kristiaanto menyatakan bahwa semenjak isu virus Corona merebak, pihaknya telah melakukan berbagai upaya pencegahan.

Satu di antaranya ialah menyediakan hand sanitizer untuk membersihkan tangan dari para penumpang yang akan berangkat maupun datang.

"Di samping menyediakan handsanitazer, Pihak kami mengarahkan bus-bus, AKDP (antar kota dalam provinsi) dan ALBN untuk disemprotkan disinfektan, lalu kepada setiap penumpang, dan seluruh fasilitas umum yang ada di ALBN," ujar Kristiaanto saat dikonfirmasi Tribun. Kemarin.

Ia mengatakan bahwa hingga hari ini, bus jurusan Kuching Malaysia dan Brunei Darussalam masih beroperasi.

Dari data yang di berikannya, pada bulan Januari 2020 penumpang yang menggunakan jalur darat khususnya bus dari Terminal ALBN Sungai Ambawang berangkat ke Malaysia dan Brunei Darussalam berjumlah 4892 orang, dengan jumlah kedatangan sebanyak 6.918 orang.

Kemudian di bulan Februari jumlah penumpang yang berangkat berjumlah 3.159 orang dan jumlah kedatangan sebanyak 2.980 orang
Selanjutnya, hingga tanggal 15 bulan Maret 2020, pihaknya mencatat sebanyak 1.237 orang berangkat kedua negara tersebut melalui Terminal ALBN Sungai Ambawang, serta 1.410 orang yang kembali.

Puncak kedatangan penumpang pada bulan Maret ini terjadi pada tanggal 14, yakni sebanyak 177 orang datang dari Malaysia dan Brunei Darussalam, kemudian sebanyak 42 orang berangkat.

Di tanggal 15 Maret 2020, Jumlah keberangkatan berjumlah 112 orang, dan jumlah kedatangan hanya 22 orang.

Pasien Bosan

Sementara itu pasien positif corona yang diisolasi di RSUD dr Soedarso kondisinya sudah membaik.

Hal itu disampaikan langsung Kepala Dinas Kesehatan Kalbar dr Harisson MKes.

"Kondisinya sekarang terus membaik dan sehat," ucap Harisson saat diwawancarai, Senin (16/3/2020).

Pasien yang bersangkutan ditegaskannya sudah bisa melakukan aktivitas seperti orang sehat lainnya.

Bahkan, ia menegaskan pasien positif Covid-19 itu merasa bosan di ruang isolasi.

"Dia udah jalan-jalan dan aktivitas lainnya di dalam kamar, memang kita kunci kamarnya," ujar Harisson.

Ia menuturkan masih menunggu hasil laboratorium, yang bersangkutan dari pemeriksaan.

"Kita itukan setiap dua hari sekali mengambil sampel dari nasofaring yang bersangkutan untuk diperiksa lagi," tegasnya.

Apabila dua kali pemeriksaannya menunjukan hasil negatif-negatif maka pasien boleh dikeluarkan. Menurut prediksinya pasien tersebut akan sembuh seperti sedia kala melihat perkembangan yang ada saat ini.

"Di dalam ruangannya udah jalan-jalan dia, tapikan memang kita kunci dan tidak boleh keluar dia," tambahnya.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat juga menyiapkan ruangan baru untuk merawat pasien corona. Ruangan baru ini berada di RSUD dr Soedarso.

“Gedung tersebut mempunyai kapasitas 108 tempat tidur namun dapat dimaksimalkan menjadi 200 tempat tidur,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson, Senin.

Selain sudah disiapkan gedung, juga telah disiapkan beserta tenaga kesehatan untuk mengantisipasi kalau ada penambahan pasien covid-19.

Jajaran Kodam XII Tanjungpura juga membentuk tim medis serta mendirikan Posko Siaga Covid-19 di empat Rumah Sakit milik Kodam XII/Tpr di wilayah Kalbar dan Kalteng.

Rumah Sakit pertama ialah Rumah Sakit Tk II Kartika Husada, Rumah Sakit Tk IV Singkawang, Rumah Sakit Tk IV Sintang dan Rumah Sakit Tk IV Palangka Raya.

Kapendam XII/Tpr Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe menyampaikan, hal tersebut dilakukan oleh Kodam XII/Tpr untuk mengantisipasi bila ada prajurit dan masyarakat dengan dalam pengawasan corona atau Covid-19.

"Di tiap rumah sakit kami telah menyiagakan tim medis, tiap tim terdiri dari dua dokter spesialis, dua dokter umum dan 12 paramedis," terang Kapendam XII/Tpr, Senin.

Selain menyiagakan Tim Medis, Kodam XII/Tpr juga mendirikan Posko Siaga Covid-19 yang mampu menampung sebanyak 10 pasien yang dilengkapi dengan berbagai perlengkapan medis sesuai dengan standar operational prosedur (SOP) yang telah ditentukan dalam penanganan pasien suspect corona.

Awasi Pasar
Ia menjelaskan, tiap Posko Siaga Covid-19 dilengkapi dengan dua unit ambulans, perlengkapan tidur, pendingin ruangan, penerangan PLN, kursi roda 1 unit, bedside monitor 1 unit, DC shock 1 unit, ECG 3 Channel 1 unit, tensimeter 1 unit, stetoskop 1 unit, tabung oksigen 2 unit, termometer 1 unit, tiang infus 3 unit, troli 1 unit serta lemari APD 1 unit.

"Tim kami juga sudah kita lengkapi dengan perlengkapan baju anti kuman, alat pendeteksi panas begitupun dan sarana dan prasarana kita lengkapi semua sesuai dengan SOP yang ada," katanya.

Kapendam XII/Tpr menghimbau agar prajurit dan masyarakat tidak takut namun tetap waspada.

"Saya berharap agar masyarakat tidak takut tapi tetap waspada menghadapi penyebaran corona virus," pungkas Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe.

Mengantisipasi kelangkaan dan naiknya harga Sembako di pasaran akibat oknum-oknum tidak bertanggungjawab akibat virus corona, Gubernur Kalbar Sutarmidji menegaskan akan menindak spekulan yang berani menimbun bahan kebutuhan.

Sutarmidji, meminta dengan tegas pada seluruh agen dan distributor yang ada bahan kebutuhan pokok supaya tidak menimbun dan menaikan harga.

Ia menegaskan, pemerintah telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk kebutuhan barang pokok.

Apabila ada distributor dan agen yang menimbun, Midji menegaskan pihaknya akan menindaknya dengan tegas.

"Saya minta seluruh agen dan distributor bahan kebutuhan pokok jangan melakukan penimbunan dan menaikan harga seenaknya," kata Midji saat diwawancarai, Senin (16/3/2020).

Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini berharap Bulog sebagai instansi pemerintah yang bergerak pada bidang logistik selalu memantau kondisi pasar.

Ia meminta Bulog melakukan tindakan yang membuat pasar stabil. "Beras dan gula harus dipantau fluktuasi harganya, jangan sampai terjadi lonjakan harga," tegasnya.

Satuan Tugas (Satgas) Pangan juga bergerak untuk menindak bagi spekulan yang berani menimbun. Masyarakat dimintanya jangan panik, karena stok kebutuhan pangan di Kalbar cukup untuk enam bulan kedepannya. (fer/ang/oni/mg1)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved