Virus Corona Masuk Kalbar

Wabah Corona Kalbar, Sutarmidji Tutup Rute Bus Pontianak-Sarawak dan Kodam XII/Tpr Dirikan 4 Posko

"Di dalam ruangannya udah jalan-jalan dia, tapikan memang kita kunci dan tidak boleh keluar dia," tambahnya.

Editor: Madrosid
covid19.kemkes.go.id
Ilustrasi virus corona Covid-19 

"Mereka yang tiba dilakukan pengecekan suhu tubuh dan penyemprotan antiseptik," jelasnya.

Asisten Manager Teknik Perencanaan dan Rekayasa Perum Damri Pontianak ini menyatakan, menyikapi merebaknya virus corona, pihaknya telah mengambil langkah pencegahan.

Langkah pencegahan ini meliputi penyemprotan seluruh armada bus dengan cairan disinfektan.

"Sesuai dengan arahan direksi, sejak hari jumat lalu kami telah memulai langkah-langkah, yakni melakukan penyemprotan antiseptik atau disinfektan di setiap bus terutama yang baru pulang dari antarnegara," ujarnya.

Kemudian, pihaknya telah menyediakan cairan antiseptik atau handsanitizer di dalam bus.

"Di toilet juga disediakan sabun cuci dan air bersih. Para pengemudi juga diwajibkan menyampaikan kepada penumpang menjaga kebersihan dan selalu mencuci tangan. Air selalu ready beserta sabun cucinya," tuturnya.

Lebih jauh, ia mengatakan pada saat akan memasuki bus, petugas pun melakukan penyemprotan tangan penumpang, dengan harapan penumpang yang masuk bus benar-benar bersih.

Tribun juga mengunjungi kantor Setia Jiwana Sakti (SJS) di Jl Sisingamangaraja, Pontianak.

Petugas tiket SJS, Riski, menerangkan terdapat penuruan pembelian tiket untuk tujuan Kuching sejak isu corona merebak ke masyarakat.

"Sejak berita corona udah ada penurunan pembeli tiket, cuma ndak benar-benar hilang penumpangnye," ujarnya.

Ia mengatakan penurunan penumpang yang paling tinggi saat imbauan dari gubernur terkait larangan keluar negri.

"Tapi pas ade imbauan dari gubernur tu yang benar-benar sepi. Sekarang sehari ndak tentu penumpang, kadang cuma dua atau tiga orang. Kemarin bus ndak beragkat, ndak ade penumpang," ujarnya.

Penurunan penumpang juga dialami Eva Express. Petugas tiket Eva Express, Aini, menerangkan perusahaan masih beroperasi namun penurunan penumpang sangat drastis semenjak larang ke luar negeri dikeluarkan gubernur.

"Kami masih beroperasi, tapi tergantung dari atasan lagi sih. Cuma kalau pembelian tiket sangat turun jauh dari dulu. Semenjak isu corona memang udah ada penurunan, cuma ndak drastis, tapi pas ada imbauan dari gubernur drastis turunnya," ujarnya.

Terkait penutupan sementara jalur ke Kuching, ia mengatakan hanya ikut pemerintah saja.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved