Waspada! Kenali Tanda dan Gejala Kamu Alami Stres Berlebihan, Termasuk Berjerawat hingga Depresi

Bahkan, satu penelitian menemukan bahwa 33% orang dewasa dilaporkan mengalami tingkat yang tinggi dari stres yang dirasakan.

Editor: Dhita Mutiasari

Jika Anda merasa seperti terus-menerus melawan kasus pilek, stres mungkin bisa disalahkan.

Stres dapat mengurangi sistem kekebalan tubuh Anda dan dapat menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap infeksi.

Dalam satu penelitian, 61 orang dewasa yang lebih tua disuntik dengan vaksin flu. Mereka dengan stres kronis ditemukan memiliki respon imun yang melemah terhadap vaksin, menunjukkan bahwa stres mungkin terkait dengan penurunan kekebalan.

Dalam penelitian lain, 235 orang dewasa dikategorikan ke dalam kelompok stres tinggi atau rendah.

Selama periode enam bulan, mereka yang berada dalam kelompok stres tinggi mengalami 70% lebih banyak infeksi pernafasan dan memiliki hampir 61% lebih banyak hari gejala daripada kelompok stres rendah.

Namun, stres hanyalah salah satu bagian dari teka-teki ketika menyangkut kesehatan kekebalan tubuh.

Sistem kekebalan yang melemah juga bisa disebabkan oleh pola makan yang buruk, kurang aktivitas fisik, dan gangguan defisiensi imun tertentu seperti leukemia dan multiple myeloma.

5. Energi berkurang dan insomnia

Kelelahan kronis dan penurunan tingkat energi juga dapat disebabkan oleh stres yang berkepanjangan.

Sebagai contoh, satu studi dari 2.483 orang menemukan bahwa kelelahan sangat terkait dengan peningkatan tingkat stres.

Stres juga dapat mengganggu tidur dan menyebabkan insomnia, yang dapat menyebabkan energi rendah.

Satu studi kecil menemukan bahwa tingkat stres terkait pekerjaan yang lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan rasa kantuk dan gelisah pada waktu tidur.

Studi lain dari 2.316 peserta menunjukkan bahwa mengalami jumlah peristiwa stres yang lebih tinggi secara signifikan terkait dengan peningkatan risiko insomnia.

Faktor-faktor lain yang mungkin berperan dalam penurunan tingkat energi termasuk dehidrasi, gula darah rendah, pola makan yang buruk atau tiroid yang kurang aktif.

6. Perubahan libido

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved