Aktivitas Sekolah di Natuna Libur, Emak-emak Sembunyi di Rumah saat Evakuasi WNI dari Wuhan China
"Para ibu-ibu sembunyi dan ngumpet masuk rumah masing-masing, takut terkena virus.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Aktivitas belajar-mengajar di Kabupaten Natuna dihentikan untuk sementara waktu. Ini dipertegas dengan surat edaran Nomor: 800/DISDIK/46/2020.
Ada lima hal dalam surat yang ditanda tangani Sekretaris Daerah (Sekda) Natuna, Wan Siswandi tanggal 2 Febuari 2020 itu.
Pelajar juga diimbau agar tidak melakukan aktivitas di luar rumah serta menghindari dari tempat keramaian.
Selain itu, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat terutama cuci tangan pakai sabun setelah beraktivitas.
Serta, memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat jika mengalami gangguan saluran pernafasan.
Edaran ini sudah sampai oleh orang tua siswa di Natuna.
"Sudah tahu kami. Kalau tak diliburkan pun, kami tak kasih juga anak pergi sekolah. Bahaya soalnya," kata orang tua siswa, Wawan, Minggu (2/2/2020).
• Indonesia Risiko Tinggi Terjangkit Penyebaran Virus Corona, KPAI Sebut Bertambah Besar Karena Ini
Ia mengatakan, masyarakat sudah sangat resah sejak WNI dari Wuhan yang dikarantina tiba di Natuna.
"Anak-anak sampai ibu-ibu jadi takut keluar rumah ingin beraktivitas. Soalnya virus itu kan bisa menyebar di udara," ujarnya.
Keresahan masyarakat Natuna itu yang memicu aksi penolakan Natuna menjadi lokasi karantina oleh Pemerintah Pusat.
"Apalagi lokasinya dekat juga dengan permukiman warga. Makanya kami semakin resah. Kami meminta betul lah jangan jadikan Natuna sebagai tempat karantina," tegasnya.

Mahasiswa Natuna di Tanjungpinang Bereaksi
Mahasiswa Natuna berkomentar terkait proses karantina Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China.
Ketua Himpunan Mahasiswa Kabupaten Natuna (HMKN) Tanjungpinang, Raja Igo Febrinaldy menegaskan, mahasiswa bersama masyarakat tetap pada penolakan.
"Kami bersama masyarakat akan gelar aksi lebih besar lagi besok," tegasnya, Minggu (2/2/2020) yang turut ikut aksi tersebut.