SSCASN Terkini
UPDATE Tahapan Daftar CPNS di Kalbar, 34 Formasi Kurang Peminat Dokter dan Disabilitas Kosong
Kabupaten Kayong Utara juga terus memverifikasi berkas CPNS. Ada tiga formasi khusus penyandang disabilitas yang tak terisi
Penulis: Try Juliansyah | Editor: Madrosid
PONTIANAK - Petugas Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) sejumlah daerah di Kalbar tengah menuntaskan verifikasi data pelamar CPNS 2019.
Dari data yang Tribun himpun, ada 32 formasi se-Kalbar yang tak diminati pelamar CPNS.
Kabupaten Sekadau menerima 2.664 pendaftar.
Formasi yang paling diminati adalah guru kelas dengan total 232 pelamar. Sedangkan untuk jurusan yang paling sedikit adalah Dokter Spesialis Patologi dengan total 1 orang pelamar.
Sementara itu, ada satu formasi yang tak diminati yakni Asisten Penata Anestesi.
Kabupaten Kayong Utara juga terus memverifikasi berkas CPNS. Ada tiga formasi khusus penyandang disabilitas yang tak terisi di Kayong Utara.
Tiga formasi khusus penyandang disabilitas itu yakni guru kelas ahli pertama dengan kualifikasi S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Penempatan formasi tersebut antara lain di SDN 6 Meledang, Kecamatan Kepulauan Karimata, SDN 6 Rantau Panjang, Kecamatan Simpang Hilir, dan SDN 8 Mas Bangun, Kecamatan Teluk Batang.
• CPNS 2019 - Formasi Asisten Penata Anestesi CPNS Sekadau Kosong Pelamar, Guru Kelas Paling Diminati
Panitia Seleksi Daerah CPNS Kayong Utara Abang Nuzural mengatakan, pihaknya telah meverifikasi sekitar 60 persen berkas CPNS hingga Kamis (5/12).
Jumlah pelamar yang menyerahkan berkas ke Bagian Aparatur dan Pengembangan Sumber Daya Manusia mencapai 1.910 orang dari total 1.953 pelamar.
"Jadi ada 43 pelamar yang tidak menyerahkan berkas ke kita," kata Abang Nuzural.
Abang Nuzural belum dapat membeberkan berapa banyak pelamar yang sudah dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS). Itu mengingat proses verifikasi hingga saat ini masih terus berjalan.
Yang jelas, kata dia, jumlahnya tidak sampai separuh dari yang telah diverifikasi.
"Salah satunya yang kita TMS pelamar yang kampus dan program studinya tidak terakdreditasi BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi). Kemudian pelamar yang berkasnya tidak lengkap," ungkap Abang Nuzural.
Meski demikian, Abang Nuzural menyebut data pelamar yang dianggap TMS maupun memenuhi syarat belum final.
"Nanti kan kita ada rapat final sebelum pengumuman hasil seleksi administrasi. Kami harus pastikan lagi yang TMS ini," jelas Abang Nuzural.