Kunjungan Kerja ke Kalbar Kepala BNN RI Sempatkan Hadir Mengisi Kuliah Umum di Untan

ada sebanyak 76 jenis NPS yang beredar, jumlah tersebut hanya jumlah yang berhasil ditemukan.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANGGITA PUTRI
Foto bersama Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) pusat Komjen. Pol. Drs. Heru Winarko, S.H usai memberikan kuliah umum di Universitas Tanjungpura (Untan), Selasa (5/11/2019). 

Kunjungan Kerja ke Kalbar Kepala BNN RI Sempatkan Hadir Mengisi Kuliah Umum di Untan

PONTIANAK -Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) pusat Komjen. Pol. Drs. Heru Winarko, S.H memberikan kuliah umum dengan tema “Menyelamatkan generasi, merawat negeri dari ancaman kejahatan narkoba” di Universitas Tanjungpura (Untan), Selasa (5/11/2019).

Dihadapan ratusan mahasiswa Heru Winarko menyampaikan ada 892 jenis New Psychoactive Substances (NPS) yang beredar di dunia, jumlah NPS tersebut akan terus berkembang dan diproduksi oleh sindikat narkoba internasional.

Sedangkan di Indonesia sendiri, Heru Winarko menyebut ada sebanyak 76 jenis NPS yang beredar, jumlah tersebut hanya jumlah yang berhasil ditemukan.

Sementara yang masuk ke indonesia melebihi jumlah tersebut, 71 jenis NPS telah diatur Permenkes 20 Tahun 2018 dan 5 jenis NPS belum diatur Permenkes.

Baca: Ketua TP-PKK Pontianak Yanieta Ajak Masyarakat Aktif Bawa Anak Keposyandu

Baca: Pemerintah Beri Waktu Lima Tahun Untuk Petani, Pebisnis Kratom Beralih, Ini Komentar Sutarmidji

Heru Winarko mengatakan perkembangan teknologi informasi membuka peluang untuk menciptakan celah bagi pelaku kejahatan untuk memproduksi dan mengedarkan narkoba lebih mudah, murah dan tidak terdeteksi.

“Ada Tiga macam cara mengedarkan narkoba di internet diantaranya Surface Web Market yaitu Peredaran narkoba yang dilakukan melalui media sosial dan website, Deep Web Market yaitu peredaran narkoba yang dilakukan melalui jaringan internet tersembunyi yang dan sangat sulit di acak, dan Cryptomarket yaitu transaksi menggunakan crypto-currency melalui internet, tidak mudah dilacak dan identitasnya tersembunyi,” kata Heru Winarko

Penyalahgunaan narkoba di Indonesia berada pada kisaran 1,7 sampai 2,2 persen atau sekitar 3-5 juta jiwa, angka tersebut merupakan batas kritis yang harus dikendalikan dan ditekan supaya tidak semakin meningkat.

Pada kuliah umum ini dihadiri oleh Rektor Untan, Prof Garuda Wiko, Deputi Pencegahan BNN RI Pol Drs Anjan Pramuka Putra, Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN RI Irjen Pol Drs Dunan Ismail Isja, Kepala Pusat Laboratorium BNN RI Brigjen Pol Drs Andjar Dewanto, dan Kepala BNN Provinsi Kalbar Brigjen Pol Drs Suyatmo.

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved