Keluarkan Parit Nanas dari Kawasan Kumuh, Pemerintah Kucurkan Rp 2 Miliar untuk Bedah 25 Rumah Warga

25 unit rumah yang mendapatkan bantuan bedah rumah dengan anggaran mencapai Rp 2 miliar dan setiap rumah bervariasi.

Penulis: Syahroni | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK/SYAHRONI
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menandatangi MoU bersama PT SMF Persero bedah rumah warga Parit Nanas, di Kantor Wali Kota Pontianak, Jumat (25/10/2019). 

Keluarkan Parit Nanas dari Kawasan Kumuh, Pemerintah Kucurkan Rp 2 Miliar untuk Bedah 25 Rumah Warga

PONTIANAK - Sebanyak 25 rumah yang ada dikawasan Parit Nanas akan diperbaiki sehingga menjadi hunian yang layak.

Kawasan Parit Nanas termasuk satu diantara spot yang masuk kategori kumuh, sehingga berbagai program dan pembangunan dipusatkan disana untuk mengeluarkannya dari kategori kumuh.

Dari 25 rumah itu, dianggarkan Rp2 miliar oleh pemerintah pusat melalui PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero).

Direktur Manajemen Resiko dan Operasional PT. SMF Persero, Trisnadi Yulrisman mengatakan program tersebut merupakan arahan dari menteri keuangan.

Baca: Sumardi Berharap Rumahnya Dapat Masuk Program Bedah Rumah

Baca: Kubu Raya Dilanda Banjir, Bupati Muda Pastikan Beri Bantuan Bedah Rumah Pada Korban

Hal tersebut dikarenakan PT. SMF Persero adalah BUMN yang berada dibawah kementerian keuangan.

Program bedah rumah untuk 25 unit rumah warga di Parit Nanas ini, disebutnya koordinasi dengan proyek Kotaku, selama ini sejalan dengan pengembangan rumah dikawasan kumuh.

"Kotaku sudah memiliki data dan daerah prioritas di kawasan kumuh. SMF hadir disatu aspek yang tidak dapat dilakukan program Kotaku yakni perbaikan rumah masyarakat," ucapnya.

25 unit rumah yang mendapatkan bantuan bedah rumah dengan anggaran mencapai Rp 2 miliar dan setiap rumah bervariasi.

'Bantuan renovasi tergantung dari kondisi dilapangan, kemungkinan kita lekukan renovasi sekitar 50 meter persegi. Sesuai dengan ketentuan bahwa satu jiwa itu butuh tujuh meter persegi," ujarnya.

Ia menambahkan jika satu keluarga ada sepuluh jiwa harusnya mendapatkan 70 meter persegi.

Dikarenakan karena keterbatasan kepemilikan rumah akan tetap di optimalkan hingga rumah tersebut menjadi layak huni.

"Satu rumah rata-rata akan mendapatkan bantuan dibawah Rp100 juta, tergantung luas dari bangunan itu sendiri," sebutnya.

Pemilihan daerah Parit Nanas, Kelurahan Siantan Hulu, menjadi daerah pertama kali diluar Pulau Jawa yang merasakan program ini.

Ia mengkaui tantangan pelaksanaan program ini lebih pada aspek perencanaan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved