AKLI Kalbar Harus Mampu Menunjang Program Pemerintah dan Perbaiki Kesejateraan Rakyat Lewat Listrik
Apalagi kita berfikir ini antar negara ada hal yang menyangkut kedaulatan negara itu dengan mudah mereka memutusnya
Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
AKLI Kalbar Harus Mampu Menunjang Program Pemerintah dan Perbaiki Kesejateraan Rakyat Lewat Listrik
PONTIANAK - Pengamat Ekonomi Universitas Tanjungpura, Ali Nasrun memberi tanggapan terkait Musda ke-XI AKLI Kalbar dengan harapan AKLI mampu menunjang program pemerintah.
Ali Nasrun mengatakan ada 2 hal yang utama yang pertama pada tingkat kemampuan teknologi, kedua sebagai pelaksana di lapangan.
Oleh karena itu, tentu AKLI Kalbar harus mempunyai semagat dan motivasi berjuang bukan hanya sebagai bisnis tapi punya semangat sebagai pejuang untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat lewat listrik.
Artinya ada hal yang harus di perhitungkan secara komersial bisnis tapi mungkin ada tempat pekerjaan yang mereka harus berkorban .
"Namun bukan berarti mereka lalu harus menderita karena korban itu, jangan, namun tidak juga motif nya hanya mencari keuntungan semata," ujarnya kepada Tribun Pontianak, Rabu (9/10/2019).
Baca: VIDEO: Tarian Khas Dayak Hibur Tamu dan Undangan di Pembukaan Musda AKLI Kalbar ke XI
Baca: Jadwal Smart SIM Keliling Selama Minggu Ketiga Oktober 2019
Ia mengatakan dalam berbisnis ada hal yang motif nya memberi bantuan dan ada yang betul- betul murni berbisnis dengan pemikiran kalau tidak mengntungkan tinggalkan saja
"Kita berharap AKLI tidak seperti itu ,
Tidak pula mereka hsrus menderita karena itu adalah bisnis atau usaha untuk mereka hidup," ujarnya.
Ia juga mengomentari terkait dengan harapan Gubernur Kalbar untuk mendorong percepatan pemasangan sambungan listrik pada masyarakat, serta ada ratusa desa yang belum teraliri listrik dan berharap Kalbar mempunyai kedaulautan energi karena saat ini Kalbar masih membeli listrik dari Malaysia.
"Saya kira ini kita bisa bicara lokal dan antar lokal . Jadi kelistrikan kita itu tetap perlu handalan sendiri ," ujarnya.
Ia mengataan saat ini juga sedang menyiapkan PLTU di Kalbar , tetapi juga perlu di ketahui bahwa ada rencana besar dari antar negara di ASEAN , dan antar koneksi Kalimantan yang akan menghubungkan seluruh di daerah Kalimantan.
"Bukan hanya Kalbar saja bukan hanya Indonesia tapi Sabah Brunai dan Serawak. Wilayah Indonesia dan Malaysia sampai Brunie. Jadi itu inter koneksi ," ujarnya.
Ia melihat interkoneksi ini memang ada untung ruginya . Untungnya adalah Kalbar tidak perlu menyiapkan seluruhnya untuk menyiapkan pembangkit listrik.
Baca: Bantu Atasi Persoalan Kelistrikan Kalbar, Gubernur Minta Peran Serta AKLI
Ia mencontohkan di Serawak yang kelebihan listrik karena mereka mempergunakan PLTA. Itu bisa di beli dengan harga yang sebenarnya lebih murah dari pada membuat sendiri .
Selain itu kelemahan yang pertama kalau terjadi gangguan seperti di Jawa lalu yang drop daerah Jakarta.
"Apalagi kita berfikir ini antar negara ada hal yang menyangkut kedaulatan negara itu dengan mudah mereka memutusnya. Saya kira ada di dua posisi itu , artinya tidak boleh menolak antar koneksi Kalimantan dan 3 negara, karena yang terkoneksi andalannya lebih bagus dan harus lebih murah," ujarnya.
Namun demikian untuk menjaga kedaulatan dikatakan Gubernur Kalbar harus memiliki cadangan sendiri .
Sehingga dalam pembangunan pusat listrik tidak harus sepenuhnya sendiri kecuali berposisi sebagai pemasok.
"Saya kira untuk wilayah Kalimantan Indonesia apakah di Barat, Tengah, Timur, Utara harus ada yang berkapasitas besar yang menjadi pemasok antar koneksi ," ujarnya.
Artinya kalau terjadi sesuatu dan hal lainnya dengan negara tetangga Kalbar atau Indonesia ada pemasok internal di Indonesia.
"Tidak perlu harus seperti sekarang banyak PLTU kita kecil- kecil akibatnya banyak manajemen perawatan dan menjadi lebih rumit.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak