Wawancara Khusus Aksinya Bantu Pedagang Asongan, Aipda Agus Sampai Menangis
Aipda Agus Supriadi anggota polisi yang viral dimedia sosial beberapa hari lantaran tertangkap kamera saat membantu pedagang asongan
Penulis: Rivaldi Ade Musliadi | Editor: Madrosid
Wawancara Khusus Aksinya Bantu Pedagang Asongan, Aipda Agus Sampai Menangis
PONTIANAK - Aipda Agus Supriadi anggota polisi yang viral dimedia sosial beberapa hari lantaran tertangkap kamera saat membantu pedagang asongan yang kelelahan saat aksi demo mahasiswa di Gedung DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Rabu (2/10/2019).
Karena aksinya ini Aipda Agus menerima penghargaan dari Kapolresta Pontianak AKBP Ade Ary Syam Indradi. Kapolresta menganggap Aipda berdedikasi tinggi dalam melaksankan tugasnya dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dengan cara yang humanis.
Belakangan, nama Aipda Agus semakin terkenal. Bahkan, ia menerima hadiah umrah dari tokoh masyarakat Pontianak Utara. Sedianya, Aipda Agus akan bertolak ke Tanah Suci pada 11 Oktober 2019 mendatang.
Seperti apa kehidupan Aipda Agus setelah viral di dunia maya. Berikut kutipab wawancara khusus reporter Tribun Pontianak Rivaldi Ade Musliadi dengan Aipda Agus Supriadi, Senin (7/10).
Baca: Terima Penghargaan Hingga Diberikan Umroh, Aipda Agus Ingin Temui Ibu Pedagang Itu
Baca: Tokoh Masyarakat Pontianak Utara Berikan Hadiah Umroh kepada AIPDA Agus
Baca: VIDEO: Detik-detik Aipda Agus Supriadi Pikul Dagangan Seorang Ibu Saat Aksi Demo di DPRD Kalbar
Tribun : Kabarnya Anda semakin terkenal setelah viral dan menerima penghargaan dari Kapolresta Pontianak AKBP Ade Ary Syam Indradi. Apa benar?
Aipda Agus : Alhamdulillah mengucap syukur saya kepada Allah Subhanahu Wa Taala, bahwa apa yang saya lakukan, saya kerjakan kemarin mendapat apresiasi dari pimpinan saya bapak Kapolresta berupa penghargaan untuk saya. Dan juga saya mengucap banyak-banyak terima kasih kepada beliau bahwa apa yang sudah saya lakukan, saya perbuat bahwa itu juga menjadi atensi bagi beliau saya apresiasi, baik saya maupun rekan rekan saya yang ada di polsek juga masyarakat yang ada khususnya di Kecamatan Pontianak Utara.
Tribun : Adakah dampaknya pada Anda dan keluarga?
Aipda Agus : Berbicara dampak, bagi saya itu sangat besar dan juga bagi keluarga juga. Saat ini terus terang anak dan istri saya juga dikenal orang seperti di medsos, medsos istri saya misalnya yang dikirimin berita atau foto tentang saya dari rekan dia (istri) menanyakan tentang viralnya saya. Jadi bagi saya dampaknya untuk keluarga juga sangat besar. Alhamdulillah anak istri saya juga ikut terkenal jadinya he...he...he..
Tribun : Bisa diceritakan dari awal bagaimana Anda bisa tergerak untuk membantu ibu penjual asongan saat mengawal demonstrasi mahasiswa saat itu?
Aipda Agus : Kalau awal mulanya itu, jadi begini pada saat itu kan rekan-rekan mahasiswa ini berkumpul di bundaran (Digulis), pada saat mereka long march mau ke gedung DPRD Provinsi, jadi rombongan kita ini dari Polsek Pontianak Utara itu mengawal dari belakang. Saat kita sedang mengawal, dari kejauhan itu memang udah ada kelihatan nih si ibu (pedagang asongan) duduk, sudah lama bangun lagi bawa keranjangnya.
Kemudian tidak berapa lama duduk lagi. Pas saya dan rekan-rekan saya lewat, saya nanya "ibu kenapa" jawab ibu itu "saya leteh om". Ibu mau ke mana mau ini bawa jualan, tanya saya lagi. Si ibu jawab mau ikut mahasiswa ini untuk berjualan.
Saya nanya lagi kenapa jalan kaki. Si ibu menjawab kalau dia awalnya pakai sepeda dikira dekat untuk jalan kaki ke gedung DPRD, tapi sepedanya diparkir di bundaran karena tidak bisa lewat pakai sepeda.
Mendengar cerita si ibu, saya langsung saja ajak si bu dan bilang ya sudah bu saya bantu angkat barangnya. Awalnya si ibu ini menolak, dia bilang biar dia istirahat aja dulu. Nah saya bilang lah ke ibu ini kalau tujuan kota sama, jadi biar saya bantu bawa keranjang jualannya.
Sambil jalan itu saya ngobrol-ngobrol lah, saya nanya keadaan beliau, termasuk saya tanya juga tentang anak dan dan suaminya. Saya tanya lah, suaminya kemana bu, ibu itu awalnya diam.