Wawancara Khusus Aksinya Bantu Pedagang Asongan, Aipda Agus Sampai Menangis

Aipda Agus Supriadi anggota polisi yang viral dimedia sosial beberapa hari lantaran tertangkap kamera saat membantu pedagang asongan

Penulis: Rivaldi Ade Musliadi | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIVALDI ADE MUSLIADI
Aipda Agus 

Baru dia bilang kalau suaminya sudah meninggal. Kalau anak? Anak saya ada 3 om, jawab ibu itu. Semuanya masih sekolah, makanya kata si ibu dia berjualan ini untuk mencukupi kebutuhan.

Sambil ngobrol-ngobrol itu lah tidak tahu cerita bisa seperti ini (viral). Sampai lah saat itu di depan DPRD, disitu sempat ada yang fotokan dan videokan disitu saya sudah ada pikiran kalau akan ada sesuatu nanti.

Nah saya letakkan keranjang ibu itu, saya juga pamit dan saya bilang ke ibu itu "bu semoga dagangan ibu hari ini laku laris manis, dan bisa membawa pulang uang".

Tribun : Apakah Anda mengenal ibu penjual asongan? Setelah viral, apakah Anda pernah bertemu kembali dengan pedagang asongan itu?

Aipda Agus : Kalau untuk ibu itu saya jujur tidak kenal, ketemunya hanya pada saat itu. Setelah viral ini pun saya belum pernah ketemu lagi. Tapi sebelum viral, saya sudah sempat menanyakan kepada teman-teman saya ada yang kenal tidak dengan ibu itu tapi banyak yang tidak kenal. Karena ibu ini sempat bilang kalau dia asalnya dari Sungai Jawi.

Nah beberapa waktu lalu di facebook, ada seseroang yang mengaku kenal dengan ibu itu dan mengatakan tetangganya. Saya coba hubungi akun itu tapi sampai saat ini belum mendapat jawaban.

Makanya, apa yang saya dapatkan kemarin dari bapak Kapolresta itu tidak lepas dari peran si ibu, niat saya saat ini memang ingin bertemu dengan ibu ini.

Dan kemarin malam saya sempat mutar di Sungai Jawi saya cari dan tanyakan tentang si ibu sampai saya tunjukkan foto si ibu dari hasil screensoot dari video yang viral itu. Memang tidak ada yang tahu dan tidak ada yang kenal.

Kenapa foto itu tidak saya sebarkan lewat medsos, karena saya menjaga privasi si ibu ini, dan takut si ibu terganggu nanti malah didatangi oleh orang ramai.

Dan saya masih ingat pesan ibu itu kepada saya mungkin juga mendoakan saya, ibu itu bilang sederhana "apa yang menjadi keinginan om semoga segera tercapai".

Tribun : Aksi Anda ini menuai pujian banyak orang, termasuk pimpinan Polri. Menurut Anda, bagaiamana caranya agar bisa menjadi anggota Polri yang benar-benar melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat?

Aipda Agus : Untuk menjadi seorang polisi yang berjiwa polisi, bagi saya tidak banyak cukup tiga hal penting jak. Pertama kerja keras, kedua kerja cerdas, dan ketiga kerja ikhlas. Dan saya pribadi juga punya motto hidup yaitu, "jalani, nikmati, dan syukuri".

Tribun : Anda bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Polsek Pontianak Utara. Tentu setiap hari Anda bertemu langsung dengan masyarakat. Polisi seperti apa yang sebenarnya diharapkan masyarakat?

Aipda Agus : Kalau yang bisa saya ambil dari masyarakat, apalagi kata-kata ini yang sering di dengungkan oleh masyarakat adalah mereka menginginkan polisi yang humanis.

Terlepas dia itu siapa, pangkatnya apa, jabatannya apa, tapi tetap masyarakat menginginkan polisi yang humanis. Bisa menyatu dengan masyarakat, dan ada saat diperlukan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved