22 Mei 2019, Pengakuan Terduga Teroris Siap Lakukan Aksi Amaliyah dengan Serangan Bom
saya DY alias Jundi alias Bondan, saya memimpin beberapa ikhwan untuk melakukan amaliyah pada 22 Mei dengan menggunakan bom
Penulis: Rihard Nelson Silaban | Editor: Rihard Nelson Silaban
Berlanjut ke Februari, Iqbal mengatakan hanya ada satu terduga teroris yang berhasil diamankan oleh kepolisian.
Angka itu mengalami peningkatan saat menuju bulan Maret, April hingga Mei 2019.
Baca: Komunitas RB Team Manfaatkan Waktu, Tingkatkan Amal Jariyah
Baca: M Fahmi Sampaikan Dewan Pengawas Siap Awasi dan Awasi Manajemen Bank Pasar
Mantan Wakapolda Jawa Timur itu menyebut ada 20 terduga teroris yang ditangkap sepanjang bulan Maret. Di bulan April, 14 terduga teroris kembali diamankan.
Namun, tangkapan terbanyak terjadi di bulan Mei 2019 dengan jumlah 29 terduga teroris.
"Bulan Maret 20 tersangka, April 14 tersangka dan bulan ini (Mei) yang paling banyak yaitu 29 tersangka," ucapnya.
Jenderal bintang dua tersebut juga memaparkan bahwa dari 68 terduga teroris itu, 8 diantaranya meninggal dunia.
Para terduga teroris itu meninggal dunia ada yang dikarenakan meledakkan diri ataupun mendapat tindakan tegas terukur dari petugas kepolisian.
"Satu tersangka meledakkan diri di Sibolga yang daya ledaknya luar biasa, yang waktu menjadi trending topic," kata Iqbal.
"Dan tujuh tersangka lainnya dalam kurun waktu bulan Januari sampai Mei meninggal dunia karena mengancam nyawa petugas. Dilakukan pelumpuhan walaupun akibatnya mematikan," tukasnya.
Baca: Prediksi Skor Persela Vs Madura United Shopee Liga 1 2019 Live Streaming Indosiar Pukul 20.30 WIB
Imbauan Polri
Mabes Polri mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aksi turun ke jalan pada tanggal 22 Mei 2019 atau saat KPU mengumumkan hasil rekapitulasi nasional Pemilu 2019.
"Pada tanggal 22 Mei, masyarakat kami himbau tidak turun (ke jalan), ini akan membahayakan," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2019).
Imbauan itu bukan tanpa sebab, Iqbal menilai tanggal tersebut rawan dari ancaman aksi terorisme.
Dari penangkapan sejumlah terduga teroris, diketahui aksi amaliyah akan dilaksanakan dengan memanfaatkan momentum tanggal 22 Mei 2019 tersebut.
"Karena mereka (para terduga teroris) akan menyerang semua massa, termasuk aparat," kata dia.