Mada Reni Damanik, Sosok Istri Prof Garuda Wiko yang Selalu Support Sang Rektor

Sebagai seorang istri ia berharap sang suami yang saat ini sudah sah menjadi Rektor Untan bisa membuat Untan lebih maju dan lebih baik lagi

Penulis: Anggita Putri | Editor: Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
Mada Reni Damanik istri dari Prof Garuda Wiko tampak hadir menemani saat acara pisah sambut Rektor Untan Prof Thamrin Usman, DEA dan Prof Garuda Wiko, di gedung Konferensi 5 Universitas Tanjungpura lantai dua, Rabu (25/4/2019). 

"Bapak kan tugasnya itu padat. Jadi harus membagi waktu antara untuk di rumah bersama keluarga buat anak-anak dengan tugas di kantor. Jadi harus membagi waktu apalagi sekarang tugas bapak semakin bertambah berat untuk memajukan Untan ke arah yang maju dan lebih baik," ujarnya.

Ia mengatakan untuk quality time memang kalau hari libur sangat perlu sekali menghabiskan waktu bersama anak-anak, tapi memang kebetulan satu diantara ketiga anaknya ada yang sekolah di luar kota Pontianak.

"Jadi sangat diperlukan quality time dan dipergunakan dengan sebaik mungkin. Jika ada waktu libur kita berkumpul bersama dan itu selalu diusahakan," imbuhnya.

Prof Garuda Wiko dan sang istri memiliki tiga anak . Anak tertua baru saja selesai S2 Magister kenotariatan Universitas Diponegoro dan akan diwisuda, anak tengah baru saja diwisuda dan mengambil jurusam Hukum Fakultas Hukum Untan, dan anak terakhir kelas VII SMP.

Baca: Garuda Wiko Pimpin Pengprov Perbasi Kalbar Periode 2017-2021

Baca: Prof Garuda Wiko Raih Suara Terbanyak, Ini Selisih Suaranya Dengan Prof Eddy Suratman

Menurutnya keluarga adalah pondasi utama. Keluarga itu tempat yang paling tenang. Jika dirinya punya kesibukan di luar, saat hendak pulang ke rumah bertemu anak-anak segala kesibukan, penat , masalah diluar hilang untuk sesaat.

"Rasanya melihat anak-anak senang aja gitu. Karena sudah seharian kita nggak ketemu. Jadi malamnya benar-benar kita habiskan waktu sekitar 2 jam untuk berbincang dengan anak-anak ," jelasnya.

Menurutnya waktu dua jam itu sangat berharga. Mungkin bagi orang lain 2 jam itu sebentar tetapi tidak menurutnya.

"Bagi saya itu memang benar-benar luar biasa waktunya kalau malam kami biasa ngumpul di kamar , cerita-cerita dan tanya pelajaran sekolah kepada anak,apakah ada PR atau tidak ," ungkapnya.

Ia sebagai seorang ibu selalu menanyakan aktivitas keseharian yang anak-anaknya lalui terutama anak perempuan satu-satunya yang masih duduk di Sekolah Menengah Pertama. (Anggita Putri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved