Mada Reni Damanik, Sosok Istri Prof Garuda Wiko yang Selalu Support Sang Rektor
Sebagai seorang istri ia berharap sang suami yang saat ini sudah sah menjadi Rektor Untan bisa membuat Untan lebih maju dan lebih baik lagi
Penulis: Anggita Putri | Editor: Ishak
Mada Reni Damanik, Sosok Istri Prof Garuda Wiko yang Selalu Support Sang Rektor
PONTIANAK - Mada Reni Damanik istri dari Prof Garuda Wiko tampak hadir menemani saat acara pisah sambut Rektor Untan Prof Thamrin Usman, DEA dan Prof Garuda Wiko, di gedung Konferensi 5 Universitas Tanjungpura lantai dua, rabu (25/4/2019).
Sebagai seorang istri ia berharap sang suami yang saat ini sudah sah menjadi Rektor Untan bisa membuat Untan lebih maju dan lebih baik lagi. Karena memang tugas rektor yang baru adalah melanjutkan pembangunan, dan melanjutkan apa yang sudah diraih oleh Rektor sebelumnya.
"Sebagai seorang istri saya selalu mensupport suami saya, dan saya bersyukur bisa diberikan kesempatan untuk menemani perjalanan bapak hingga sampai saat ini," ujarnya dengan senyuman yang manis dari wajahnya.
Ia terlihat semakin cantik dan anggun dengan riasan yang ia kenakan, serta warna merah menjadi warna pilihan untuk baju dsn hijab yang ia kenakan saat menemani dan mendampingi sang suami.
Baca: Ini Penjelasan Ketua Senat Untan Terkait Proses Pemilihan Rektor dan Terpilihnya Garuda Wiko
Baca: Ini Beberapa Program Kerja Utama Prof Garuda Wiko Setelah Resmi Menjadi Rektor Untan
"Saya selalu support pekerjaan bapak. Mulai dari rumah sampai dengan bapak mengikuti kegiatan-kegiatan lainnya, saya support semua ," imbuhnya.
Bapak panggilan akrab Prof Garuda Wiko dari sang istri saat Tribun Pontianak wawancarai.
Di satu sisi ia juga sebagai ibu dan sebagai istri harus terus memperhatikan semua kebutuhan suami dan anak-anak, agar suaminya bisa lebih baik untuk melaksanakan tugas.
"Apalagi sekarang sudah terpilih jadi Rektor harus mengemban tugasnya yang lebih berat lagi," ucapnya.
Saat ini, Reni panggilan akrabnya juga berprofesi sebagai notaris Kota Pontianak.
Jadi selain mendampingi suaminya di rumah maupun diluar rumah. Ia juga punya profesi dan tugas untuk bekerja, tetapi ia tetap memperhatikan keluarganya dan apa yang dibutuhkan oleh suaminya saat dirumah maupun saat bertugas.
"Benar-benar harus efisiensi waktu mulai dari pagi karena saya kan bekerja juga sampai sore, jadi bener-bener saya harus membagi waktu, dan tugas sebagai seorang istri sebagai seorang ibu rumah tangga dan juga saya sebagai wanita karir yang bekerja," jelasnya.
Baca: Prof Thamrin Tantang Prof Garuda Wiko Majukan Untan, Kalau Sama Saja Berarti Kalah
Ia mengatakan memang penuh dengan pengaturan waktu yang harus efisiensi sekali. Kemudian ia juga ada aktivitas tambahan yaitu sebagai pengajar di S2 Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Untan.
"Jadi ada lagi tugas tambahan saya," ucapnya.

sosok Prof Gadura Wiko dimatanya adalah sosok seorang suami yang tanggung jawab dan disiplin . Sebagai seorang ayah yang sangat baik menurutnya.
"Bapak kan tugasnya itu padat. Jadi harus membagi waktu antara untuk di rumah bersama keluarga buat anak-anak dengan tugas di kantor. Jadi harus membagi waktu apalagi sekarang tugas bapak semakin bertambah berat untuk memajukan Untan ke arah yang maju dan lebih baik," ujarnya.
Ia mengatakan untuk quality time memang kalau hari libur sangat perlu sekali menghabiskan waktu bersama anak-anak, tapi memang kebetulan satu diantara ketiga anaknya ada yang sekolah di luar kota Pontianak.
"Jadi sangat diperlukan quality time dan dipergunakan dengan sebaik mungkin. Jika ada waktu libur kita berkumpul bersama dan itu selalu diusahakan," imbuhnya.
Prof Garuda Wiko dan sang istri memiliki tiga anak . Anak tertua baru saja selesai S2 Magister kenotariatan Universitas Diponegoro dan akan diwisuda, anak tengah baru saja diwisuda dan mengambil jurusam Hukum Fakultas Hukum Untan, dan anak terakhir kelas VII SMP.
Baca: Garuda Wiko Pimpin Pengprov Perbasi Kalbar Periode 2017-2021
Baca: Prof Garuda Wiko Raih Suara Terbanyak, Ini Selisih Suaranya Dengan Prof Eddy Suratman
Menurutnya keluarga adalah pondasi utama. Keluarga itu tempat yang paling tenang. Jika dirinya punya kesibukan di luar, saat hendak pulang ke rumah bertemu anak-anak segala kesibukan, penat , masalah diluar hilang untuk sesaat.
"Rasanya melihat anak-anak senang aja gitu. Karena sudah seharian kita nggak ketemu. Jadi malamnya benar-benar kita habiskan waktu sekitar 2 jam untuk berbincang dengan anak-anak ," jelasnya.
Menurutnya waktu dua jam itu sangat berharga. Mungkin bagi orang lain 2 jam itu sebentar tetapi tidak menurutnya.
"Bagi saya itu memang benar-benar luar biasa waktunya kalau malam kami biasa ngumpul di kamar , cerita-cerita dan tanya pelajaran sekolah kepada anak,apakah ada PR atau tidak ," ungkapnya.
Ia sebagai seorang ibu selalu menanyakan aktivitas keseharian yang anak-anaknya lalui terutama anak perempuan satu-satunya yang masih duduk di Sekolah Menengah Pertama. (Anggita Putri)