Gempa Guncang Sintang
Gempa Sintang Ungkap Ternyata Kalbar Tak Sepenuhnya Aman, BMKG Beri Penjelasannya
Nyatanya, beberapa wilayah di Kalbar menyimpan potensi untuk diguncang bencana mengerikan satu ini.
Pada 2017 isu gempa menyergap wilayah Kabupaten Landak.
Peristiwa ini terjadi pada Minggu (12/03/2019).
Kala itu, warga juga sempat dibuat panik dengar beredarnya informasi gempa yang melanda beberapa wilayah di Landak.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Landak, Banda Kolaga, menyikapi informasi itu dengan mengungkap bahwa kejadian getaran yang menyerupai gempa yang terjadi di Dusun Karta Jaya, Desa Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu pada Minggu (12/3/2017) benar terjadi.
Baca: Karhutla di Mempawah Capai 199,25 Hektar, BPBD Pantau 12 Titik Api di Lima Kecamatan
Baca: Dorong Inovasi Pengelolaan Sampah, Herman Hofi: Dewan Sudah Usulkan Pengelolaan Berbasis Komunal
Namun, ditelusuri lebih lanjut, Banda Kolaga mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut tidak termonitor oleh BMKG terkait di mana titik koordinat terjadinya getaran mirip gempa bumi tersebut.
Hanya saja peristiwa itu memang sudah sempat membuat panik masyarakat setempat yang merasakan getaran kuat saat kejadian.
Satu di antara warga Dusun Karya Jaya, Darna Sutikna menerangkan, memang benar telah terjadi getaran di sekitar dusun tempat tinggalnya.
Namun diakuinya getaran tersebut awalnya muncul dari suara yang begitu keras kemudian ada getaran.
2015 Gempa Bengkayang
Gempa menggoyang wilayah Bengkayang pada 2015.
Gempa di 2015 ini bak mengulang kejadian gempa di lokasi Bengkayang yang terjadi di 2011 sebelumnya.
Dengan demikian, sedikitnya sudah terjadi dua kali gempa di lokasi ini dalam rentang 5 tahun meski di titik berbeda.
Kepala BPBD Bengkayang, Yosef, kala itu membenarkan telah terjadi guncangan gempa yang terjadi dua kali di wilayah pesisir Bengkayang di sekitar kawasan Kecamatan Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan.
Baca: 3 Mantan Pemain Bintang Persib Bandung Turun Kasta, Jadi Incaran Klub Liga 2
Baca: Gaya Busana Casual Zaskia Sungkar vs Zaskia Adya Mecca, Sangat Simpel Stylish Abis!
Menurutnya, getaran terjadi jam 4 sore, dengan titik terkuat guncangannya di Desa Sungai Jaga B.
"Di situ memang pusatnya, terutama pada Agustus 2011 lalu. Dulu itu kekuatan gempanya 4,6 SR, kalau dulu ada retak-retak di sekolah dan puskesmas, tapi gempa yang sekarang ndak ada, kejadiannya cuma sebentar, hanya 15 detik," ujarnya kala itu, Kamis (14/5/2015).
Dijelaskannya bahwa guncangan gempa yang pertama hanya dirasakan warga Desa Sungai Jaga B. Sedangkan guncangan kedua sekitar pukul 17.27 WIB dirasakan lebih luas.
Dari Sungai Duri, terus ke Sungai Pangkalan 1 dan 2 sampai Teluk Suak, bahkan informasinya dapatkan sampai Anjongan Kabupaten Mempawah.
Kejadian gempa yang cukup keras itu bahkan saat itu disertai dengan tersebarnya informasi terkait potensi tsunami yang membuat warga heboh dan ketakutan, meski kemudian hari tak terbukti.
2011 Singkawang - Bengkayang
Gempa yang mengguncang wilayah Singkawang - Bengkayang dan sekitarnya menjadi peristiwa gempa pertama dalam 10 tahun terakhir yang membuat heboh masyarakat di Kalbar.
Kala itu, gempa terjadi pada Selasa (23/08/2011) pagi.
Dipastikan bahwa guncangan tersebut merupakan sebuah peristiwa gempa bumi yang terjadi di daratan. Data yang diterima Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pada Selasa (23/08/2011) pada pukul 08:26:48 WIB.
Kekuatan gempa mencapai 4.4 SR dengan kedalaman 37 Km 1.15 LU 109.19 BT. Sementara pusat gempa berada di darat 132 km Timur Laut Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) yang dirasakan di Singkawang dan sekitarnya.
Baca: Syahrini Pamer Foto Ranjang di Swiss, Luna Maya Kembali Terciduk Sedih di Ruangan Gelap!
Baca: Gisel dan Gading Marten Liburan Bareng ke Bali Demi Gempi, Buat Apa Sedih-sedih
Suasana Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Bengkayang, paska gempa Selasa pagi, berangsur-angsur normal. Namun sebagian besar warga masih dalam kondisi siaga, mengantisipasi kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi.
Johendri, Warga Desa Pangkalan II, misalnya, mengaku akan terus berjaga hingga pagi hari. "Malam ini saya tidak akan tidur sampai besok pagi. Masih takut juga kalau-kalau terjadi gempa susulan," ungkapnya kepada Tribun, Selasa malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Hal serupa, menurut Johendri, juga dilakukan oleh warga Sungai Pangkalan II lainnya. Warga umumnya berkumpul di depan rumahnya. Ada juga yang berada di dalam rumah, namun pintu rumah dalam kondisi terbuka.
Tepat pukul 08.26 lebih 48 detik WIB, Selasa (23/8), Bumi Sungai Duri, Bengkayang mendadak bergetar.
Baca: JADWAL Bola Liga Inggris Akhir Pekan Ini, Akankan Liverpool Kembali Terjungkal dari Puncak Klasemen
Baca: Kasat Lantas Sambas Siap Tilang Truk Pelanggar di Jembatan Asam dan Jembatan Batu
Getaran yang dipicu gempa bumi ringan ini, memantik kepanikan masyarakat Bengkayang hingga Kota Singkawang. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat, memastikan gempa mencapai kedalaman 37 Km 1.15 LU 109.19 BT.
Pusat gempa di darat, 132 kilometer Barat Laut Pontianak. Kendati tak ada korban jiwa dan kerusakan material signifikan, gempa di fase 10 hari terakhir Ramadan, mengejutkan khalayak Kalbar, Indonesia sekalipun.
Getaran akibat gempa ternyata dirasakan juga oleh warga Singkawang, khususnya Sedau, Singkawang Selatan. Namun kepastian adanya gempa mereka ketahui setelah mendapat informasi dari Tribun Pontianak. (*)