Karhutla di Mempawah Capai 199,25 Hektar, BPBD Pantau 12 Titik Api di Lima Kecamatan
Saat ini petugas BPBD, TNI, Polri dan Manggala Agni terus berupaya melakukan pemadaman agar kebakaran tak semakin meluas
Penulis: Ramadhan | Editor: Tri Pandito Wibowo
Karhutla di Mempawah Capai 199,25 Hektar, BPBD Pantau 12 Titik Api di Lima Kecamatan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Mempawah telah mencapai 199,25 hektar.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mempawah, tercatat ada 199,25 hektare lahan di lima kecamatan terbakar.
Saat ini petugas BPBD, TNI, Polri dan Manggala Agni terus berupaya melakukan pemadaman agar kebakaran tak semakin meluas.
Kepala BPBD Mempawah, Hermansyah mengatakan karhutla terjadi sejak (10/3) lalu hingga saat ini. Ada 199,25 hektare lahan di lima kecamatan terbakar lokasinya di Kecamatan Mempawah Hilir, Mempawah Timur, Sungai Pinyuh, Sadaniang dan Sungai Kunyit.
"Berdasarkan pantauan hotspot terdeteksi ada 12 titik api di 5 kecamatan tersebut. Luas area yang terbakar sudah mencapai 199,25 hektare," ujarnya, Rabu (27/3/2019).
Baca: Kebakaran Lahan Gambut di Desa Galang, Warga Merugi Akibat Gagal Panen
Baca: Polres Mempawah Ringkus Terduga Pembakar Lahan, ini Orangnya
Baca: Karhutla di Mempawah Capai 199,25 Hektar, Desa Galang Terluas
Adapun titik lokasi yang terbakar diantaranya di Moton Asam dan Moton Tinggi di Kecamatan Mempawah Timur.
Kemudian, Desa Sungai Bakau Besar Darat, Desa Sungai Rasau dan Desa Galang Kecamatan Sungai Pinyuh.
Selanjutnya, Desa Pentek Kecamatan Sadaniang, Desa Semparong Parit Raden dan Desa Sungai Kunyit Hulu di Kecamatan Sungai Kunyit, serta Tanjung Berkat Kecamatan Mempawah Hilir.
"Sampai saat ini petugas pemadam kebakaran BPBD Mempawah yang berjumlah 16 personel bersama TNI dan Polri. Serta petugas pemadam lainnya terus memadamkan api," ungkapnya.
Namun, Hermansyah menuturkan karena karena lahan yang terbakar itu kebanyakan gambut dan lokasinya jauh kedalam hutan, api menjadi lebih sulit dipadamkan.
"karena lahan yang terbakar itu kebanyakan gambut dan lokasinya jauh kedalam hutan, api menjadi lebih sulit dipadamkan. Perlu upaya ekstra, dan kita berharap hujan segera turun," tegasnya.