Deretan Kasus Temuan Mayat Bayi di Kalbar, Temuan di Komplek Pusat Perbelanjaan Hingga Pantai

Mengetahui temuan tersebut, petugas limbah Ayani Mega Mall langsung melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian.

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Kolase/Tribunpontianak.co.id
Deretan Kasus Temuan Mayat Bayi di Kalbar, Temuan di Komplek Pusat Perbelanjaan Hingga Pantai 

3. Heboh Temuan Mayat Bayi Mengapung di Pantai Celincing Ketapang

Mayat seorang bayi yang diketahui berjenis kelamin perempuan ditemukan oleh warga di sekitaran Pantai Celincing Desa Sukabaru, Kecamatan Benua Kayong Kabupaten Ketapang. Selasa (26/02) kemarin.
Mayat seorang bayi yang diketahui berjenis kelamin perempuan ditemukan oleh warga di sekitaran Pantai Celincing Desa Sukabaru, Kecamatan Benua Kayong Kabupaten Ketapang. Selasa (26/02) kemarin. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ NUR IMAM SATRIA)

Warga Desa Sukabaru, Kecamatan Benua Kayong dihebohkan dengan penemuan mayat yang diduga seorang bayi di Pantai Celincing, Desa Sukabaru, Kecamatan Benua Kayong, Selasa (26/02/2019) siang.

Satu diantara Warga Kelurahan Sampit yang pertama kali menemukan mayat bayi tersebut, Yuliardi (45) mengaku melihat mayat bayi tersebut mengapung di tepian pantai.

 

"Saat itu saya bersama teman saya sedang mancing, sekitar pukul 09.00 Wib saya melihat benda berwarna putih mengapung dipinggir pantai, akhirnya saya dekati dan ternyata itu mayat bayi," sebutnya.

Ia melanjutkan, setelah memastikan bahwa benda tersebut terlihat seperti mayat seorang bayi, dirinya sontak terkejut dan memberitahu kepada rekan-rekannya terkait apa yang ia lihat.

"Setelah itu tekan saya memanggil warga kampung untuk memastikan apakah benar itu mayat bayi, karena saya takut ada apa-apa nantinya," terangnya. 

Penjelasan dari Polres Ketapang

Tim dari Basarnas dan Kepolisian saat membawa mayat bayi yang ditemukan dipinggir pantai Celincing Desa Sukabaru, Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang. Selasa, (26/02).
Tim dari Basarnas dan Kepolisian saat membawa mayat bayi yang ditemukan dipinggir pantai Celincing Desa Sukabaru, Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang. Selasa, (26/02). (TRIBUN PONTIANAK/ISTIMEWA)

Kasat Reskrim Polres Ketapang, AKP Eko Mardianto saat dihubungi Tribun Rabu (27/02/2019), mengaku bahwa pihaknya belum mengetahui motif atas penemuan mayat seorang bayi berjenis kelamin perempuan yang ditemukan di pinggir pantai Celincing Desa Sukabaru Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Selasa (26/2/2019).

Saat ditanya apakah ada dugaan bayi tersebut dibuang oleh orangtuanya atau bukan, Eko sendiri belum dapat memastikan.

Eko menjelaskan, bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut.

"Untuk motifnya belum diketahui, karena untuk pelakunya masih dalam penyelidikan," terang Eko.

KPPAD Ketapang Harap Kepolisian Temukan Motif Penemuan Bayi di Pantai Celincing

Ketua Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak Daerah (KPPAD) Kabupaten Ketapang, Harlisa berharap pihak kepolisian dalam hal ini Polres Ketapang segera temukan motif kejadian terkait penemuan mayat seorang bayi perempuan di tepi pantai Celincing Desa Sukabaru Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang. Selasa (26/02/2019).

Harlisa saat dihubungi Tribun mengaku, jika telah berkoordinasi dengan unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Ketapang untuk memastikan penemuan mayat bayi tersebut.

"Saya sudah menghubungi unit PPA Polres ya tadi, saya minta tolong segera menginfokan ke kita jika sudah menemukan motif apa terkait penemuan mayat bayi ini. Apakah dibuang sama orang tuanya atau seperti apa juga belum tau, katanya sih lagi dalam proses penyelidikan," ucap Harlisa.

Harlisa juga meminta kepada jajaran Polres Ketapang, untuk menindak tegas pelaku jika memang terbukti anak tersebut dibuang dengan sengaja.

Karena bagaimanapun Harlisa menegaskan bahwa anak tersebut punya hak hidup yang sama, dan kejadian ini jangan sampai terulang lagi.

"Apapun nanti motifnya saya mau seluruhnya ikut berperan untuk kasus seperti ini. Termasuk Pemerintah Daerah tolong tindak tegas tempat-tempat prostitusi yang masih buka hingga saat ini, itu juga termasuk salah satu sumber adanya kasus-kasus hilangnya moral kemanusiaan dan agama seperti kejadian kasus ini," tegas Harlisa kepada Tribun. (*)

Yuk Follow Akun Instagram tribunpontianak:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved