Deretan Kasus Temuan Mayat Bayi di Kalbar, Temuan di Komplek Pusat Perbelanjaan Hingga Pantai

Mengetahui temuan tersebut, petugas limbah Ayani Mega Mall langsung melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian.

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Kolase/Tribunpontianak.co.id
Deretan Kasus Temuan Mayat Bayi di Kalbar, Temuan di Komplek Pusat Perbelanjaan Hingga Pantai 

"Olah TKP ini guna menulusuri dari mana arah pelaku datang membuang orok bayi tersebut," tambah Kapolsek.

Temuan tersebut diidentifikasi dokter ahli forensik RSUD dr Sudarso, Dr Monang Siahaan, M.Ked (For), SpF.

Kepada awak media, Monang menjelaskan hasil identifikasi terhadap temuan tersebut, Senin (7/1) siang, di Kamar Mayat RSUD dr Sudarso.

Monang mengungkapkan, Minggu malam ia kedatangan beberapa orang penyidik kepolisian, yang membawa satu kantong plastik berisi diduga orok bayi.

"Setelah saya identifikasi ternyata itu bukanlah orok bayi, melainkan hanya ari-ari atau tembuni saja," ujarnya.

Ari-ari itu dibungkus plastik, diletakkan didalam kardus bekas mie instan dan dimasukan ke dalam boks pendingin beserta kardusnya.

Ungkap Usia Ari-ari

Ahli Forensik RSUD dr Sudarso, Dr Monang Siahaan, M.Ked (For), SpF,  Senin (7/1).
Ahli Forensik RSUD dr Sudarso, Dr Monang Siahaan, M.Ked (For), SpF, Senin (7/1). (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ Ya'M NURUL ANSHORY)

Ahli forensik RSUD dr Sudarso berhasil mengungkap usia ari-ari yang ditemukan warga di Gang Multi Jaya, Jl Tritura, Kelurahan Tanjung Hilir, Minggu (6/1/2019).

Baca: Anggota DPD RI Kunjungan Kerja Pengawasan Dana Kelurahan di Kabupaten Sintang

Baca: Hasil LIDA 2019 Grup 2 Top 36, Langkah Rezha Bangka Belitung Terhenti, Nirwana Bengkulu Pukau Juri!

Baca: 103 WNA Punya e-KTP Tercatat dalam DPT, Kemendagri Minta KPU Beri Penjelasan

Baca: Komjen Arief: Saya yang Bertanggung Jawab Membentuk 1.500 Bintara Menjadi Perwira Berintegritas

Baca: Majelis Ulama Indonesia Sanggau Kedepankan Etika Politik yang Santun

Dijumpai tribunpontianak.co.id, Senin (7/1), ahli forensik RSUD dr Sudarso, Dr Monang Siahaan, M.Ked (For), SpF mengatakan bahwa ari-ari itu sudah berusia sempurna.

"Dalam artian janin yang lahir dibungkus ari-ari itu sudah matang, sudah matur atau cukup bulan," ujarnya.

Perkiraan Dr Monang, usia tembuni tersebut berkisar dua sampai tiga hari, "diketahui darimana, karena dijumpai adanya belatung berukuran kecil-kecil kurang lebih dari 0.1 sampai 0.2 centimeter," ujarnya.

Belatung yang berwarna keputih putihan merebak di tembuni yang sudah mengeluarkan aroma tidak enak itu.

Kondisi dari tembuni itu masih segar, ada beberapa ceceran darah yang memang tidak terawat, dan tidak dibersihkan.

Dr Monang mengatakan ada rencana ari-ari itu akan dikebumikan namun masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian, untuk sementara masih kita simpan di boks pendingin.

"Kalau sudah ada perintah dari penyidik nanti tembuni itu akan kita mandikan, kita kafani, dan dikebumikan," jelas dr. Monang.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved