Terungkap Pengakuan! Babak Baru Kasus Cekcok Berujung Maut Pasar Mawar, Polisi Tetapkan 2 Tersangka

Menurut informasi yang diperoleh Tribunpontianak.co.id, sebelum meninggal, korban sempat bersitegang dengan seorang temannya.

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Kolase/Tribunpontianak.co.id
Fakta-Fakta Cekcok di Kompleks Pasar Mawar Berujung Maut, Tolak Autopsi Hingga Permintaan Keluarga 

Warga pun membawa korban ke rumah sakit namun nyawa korban tidak tertolong.

Kapolres menjelaskan, dari hasil pemeriksaan luar oleh pihak rumah sakit hanya terdapat luka luar di bagian sikut sebelah kanan korban.

Sementara itu tidak ada tanda-tanda kekerasan di bagian tubuh lain.

"Itu bukan penyebab kematian dari korban, sehingga tidak bisa disimpulkan hasil kematian dari visum luar," jelasnya.

Oleh sebab itu, pihaknya sempat meminta akan melakukan visum mendalam (autopsi) dan jenazah akan di rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Soedarso.

Hingga kemudian pihaknya sempat meminta  persetujuan dari pihak keluarga untuk melakukan autopsi tersebut.

Walaupun akhirnya permintaan autopsi ditolak pihak keluarga. 

Tak hanya itu pihaknya juga telah memeriksa 2 saksi atas kasus ini. 

Baca: Pebiliar Putri Kalbar Silviana Terancam diGaet Papua di PON 2020, Ini Penegasan Pobsi Kalbar

Baca: Imlek 2019, Kemenkumham Beri Remisi Khusus untuk 30 Narapidana

2. Kagetkan Keluarga

Naim (34) anak pertama dari Edi Siregar, warga Pontianak Timur yang meninggal saat bersitegang dengan temannya di Pasar Mawar menyatakan bahwa sang ayah tidak pernah memiliki riwayat penyakit Jantung atau penyakit kronis lainnya.

Ia yang merupakan anak pertama Korban dari 3 bersaudara mengatakan bahwa sang ayah memiliki riwayat penyakit Kolesterol.

Saat kejadian ia mengatakan bahwa dirinya sedang berada di Kantornya dan sedang bekerja, dan tidak mengetahui secara pasti kejadian tersebut.

Iapun tak mengatahui siapa yang hendak di pukul sang ayah, atau siapa kenalan sang ayah yang berada di pasar mawar itu.

"Saya kurang tau juga, kalau aktivitas ornag tua itu kita juga kurang tau. Aktivitas nya biasa di pasar, di warung Kopi, kita kurang tau juga. Dan bapak biasa juga berkebun di punggur, plus juga koperasi,"ungkapnya saat di temui di Rumah Sakit Pro Medika.

Ia bersama keluarga mengaku sangat terkejut dengan kejadian ini.

3. Penjelasan Dokter

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved