Duta Pemuda Kalbar 2025 Ajak Generasi Muda Berani Mencoba dan Terus Berkarya

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Khairul Umam (23), pemuda asal Kubu Raya terpilih sebagai Duta Pemuda Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2025 dalam program pertukaran pemuda antar provinsi. 

Ia mengaku, kepercayaan tersebut menjadi motivasi baginya untuk terus menginspirasi generasi muda agar berani bermimpi dan mencoba hal-hal baru.

“Sebagai duta pemuda Indonesia Provinsi Kalbar, itu sebuah kehormatan dan tanggung jawab bagi saya untuk menginspirasi orang lain, terutama generasi muda agar percaya pada diri sendiri dan berani meraih mimpi,” ujarnya, Selasa 28 Oktober 2025. 

Ia juga menekankan pentingnya semangat mencoba dalam kehidupan.

“Saya selalu percaya kita harus mencoba dalam hidup ini. Karena kalau kita mencoba, jawabannya ada dua. Kalau tidak gagal, berarti berhasil. Tapi kalau kita tidak mencoba, jawabannya sudah pasti satu gagal dan tidak bisa,” katanya.

Khairul baru saja menyelesaikan Program Pertukaran Pemuda Antar Provinsi 2025 dan ditempatkan di Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, selama dua minggu dari 2 hingga 17 Oktober lalu.

• Bupati Kubu Raya Dorong Percepat Proses Pengaspalan Jalan Serdam, Sujiwo: Mohon Pengertiannya

Melalui program tersebut, ia banyak belajar tentang pertukaran budaya dan nilai-nilai kearifan lokal.

“Yang dipelajari tentu tentang pertukaran budaya, pertukaran adat istiadat. Tapi tidak terlalu jauh perbedaannya karena kita tetangga, banyak budaya yang juga sama. Di sana juga di dominasi orang Melayu.
Ada juga orang-orang yang asli sana, orang Pangkalan Bun tap banyak juga pendatang seperti di Kalimantan Barat,” ungkapnya. 

Ia menuturkan, desa penempatannya, Desa Natai Baru, menjadi contoh keberhasilan akulturasi budaya yang melahirkan kemajuan desa hingga mendapat apresiasi di tingkat provinsi maupun nasional. 

Salah satu yang menarik perhatiannya adalah kerajinan anyaman purun bahan yang dapat dibuat menjadi tas, tikar, dompet, hingga diekspor ke luar negeri.

“Banyak pendatan dari Jerman, Jepang, dan Australia datang ke sana untuk melihat langsung proses pembuatan anyaman purun dan bagaimana masyarakat memasarkan produknya,” tuturnya.

Usai mengikuti program pertukaran, ia kini tengah mempersiapkan Post Program Activity (PPA) di daerah asalnya berupa Bengkel Tahsin dan Tilawah Al-Qur’an bagi pemula dan lanjutan.

“Di desa saya, Pasak Piang, Kecamatan Sungai Ambawang, masih banyak anak muda yang belum bisa membaca Al-Qur’an dengan benar. Karena itu saya ingin membantu lewat kegiatan ini,” jelasnya.

Sebagai seorang guru dan lulusan perguruan tinggi ilmu Al-Qur’an di Jakarta, ia merasa memiliki tanggung jawab moral untuk membagikan ilmu yang telah dimiliki selama lebih dari 12 tahun.

“Jadi merupakan tanggungjawab bagi saya untuk membagikan ilmu karena di dalam agama yang saya kini bahwa membagi ilmu itu tidak sama sekali mengurangu apa yang kita miliki. Tapi dengan berbagi, kita akan bertambah, bertambah dan terus bertambah. Ada sebuah unggapan bahwasanya, Ilmu yang baik adalah ilmu yang bermanfaat,” pungkasnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!