Fakta-Fakta Cekcok di Kompleks Pasar Mawar Berujung Maut, Tolak Autopsi Hingga Permintaan Keluarga

Naim menuturkan penolakan di lakukan outopsi itu bukan hanya dirinya, tetapi permintaan pihak keluarganya yang lain juga.

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Kolase/Tribunpontianak.co.id
Fakta-Fakta Cekcok di Kompleks Pasar Mawar Berujung Maut, Tolak Autopsi Hingga Permintaan Keluarga 

Kapolres membeberkan sempat ada warga lainnya yang saat itu berada di lokasi berusaha melerai keduanya.

"Korban ini hendak memukul saudara Untung ini namun tidak kena. Saudara Untung tidak melawan bahkan menghindar dan tidak melawan. Kemudian datang satu orang lagi yang bernama Awi berusaha melerai," ungkapnya.

"Pada saat korban ini dipeluk, seperti dipiting dan terjatuh. Setelah korban terjatuh kemudian korban ini tidak bergerak lagi," timpalnya.

Kapolresta Pontianak Kombes Muhammad Anwar Nasir saat mengecek lokasi kejadian meninggalnya Edi Siregar yang meninggal saat bersitegang dengan rekannya di Pasar Mawar, Jalan Wolter Monginsidi, Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (4/2/2019) siang. Berdasarkan hasil visum luar terhadap korban, tidak terdapat luka-luka yang dapat menyebabkan meninggalnya korban.
Kapolresta Pontianak Kombes Muhammad Anwar Nasir saat mengecek lokasi kejadian meninggalnya Edi Siregar yang meninggal saat bersitegang dengan rekannya di Pasar Mawar, Jalan Wolter Monginsidi, Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (4/2/2019) siang. Berdasarkan hasil visum luar terhadap korban, tidak terdapat luka-luka yang dapat menyebabkan meninggalnya korban. (TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI)

Baca: Temuan Terbaru, KPU Identifikasi Ada Tiga Caleg Eks Koruptor

Baca: IKMAS Rangkul Warga Sambas di Yogyakarta Urus Pindah Memilih

Warga pun membawa korban ke rumah sakit namun nyawa korban tidak tertolong.

Kapolres menjelaskan, dari hasil pemeriksaan luar oleh pihak rumah sakit hanya terdapat luka luar di bagian sikut sebelah kanan korban.

Sementara itu tidak ada tanda-tanda kekerasan di bagian tubuh lain.

"Itu bukan penyebab kematian dari korban, sehingga tidak bisa disimpulkan hasil kematian dari visum luar," jelasnya.

Oleh sebab itu, pihaknya sempat meminta akan melakukan visum mendalam (autopsi) dan jenazah akan di rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Soedarso.

Hingga kemudian pihaknya sempat meminta  persetujuan dari pihak keluarga untuk melakukan autopsi tersebut.

Walaupun akhirnya permintaan autopsi ditolak pihak keluarga. 

Tak hanya itu pihaknya juga telah memeriksa 2 saksi atas kasus ini. 

Baca: Pebiliar Putri Kalbar Silviana Terancam diGaet Papua di PON 2020, Ini Penegasan Pobsi Kalbar

Baca: Imlek 2019, Kemenkumham Beri Remisi Khusus untuk 30 Narapidana

2. Kagetkan Keluarga

Naim (34) anak pertama dari Edi Siregar, warga Pontianak Timur yang meninggal saat bersitegang dengan temannya di Pasar Mawar menyatakan bahwa sang ayah tidak pernah memiliki riwayat penyakit Jantung atau penyakit kronis lainnya.

Ia yang merupakan anak pertama Korban dari 3 bersaudara mengatakan bahwa sang ayah memiliki riwayat penyakit Kolesterol.

Saat kejadian ia mengatakan bahwa dirinya sedang berada di Kantornya dan sedang bekerja, dan tidak mengetahui secara pasti kejadian tersebut.

Iapun tak mengatahui siapa yang hendak di pukul sang ayah, atau siapa kenalan sang ayah yang berada di pasar mawar itu.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved