Demo Driver Go Car

GOJEK Beri Tanggapan Resmi Terkait Aksi Driver Go Car yang Menyegel Kantor PT GOJEK Pontianak

Mulawarman memastikan pihaknya secara resmi telah menampung seluruh aspirasi mitra pengemudi terkait poin-poin tuntutan yang diajukan.

Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Dok.Mulawarman
Mulawarman, Head of Regional Corporate Communications East Indonesia GOJEK 

Hal tersebut yang juga menjadi salah satu penyebab melupnya emosi para driver sehingga harus mengambil langkah tegas berupa penyegelan, dengan tujuan untuk menghentikan operasional gojek sementara.

“Setiap kali diprotes jawaban mereka hanya sistem, sistem, dan sistem. Mereka seakan tidak mau tahu apa keluhan driver,” tutur Rama kecewa.

Rama mengatakan bahwa penyegelan ini hanya sebagai simbolis untuk menyatakan bahwa deiver sudah bertindak tegas terhadap ketidak adilan regulasi yang berlaku, dan sangat merugikan driver.

Rama berharap agar pihak GOJEK ke depan agar lebih peka terhadap perasaan yang dialami para pekerjanya, dan segera mengabulkan tuntutan-tuntutan yang dilayangkan sebelumnya.

“Dari uang bonus Rp 300 ribu dipotong jadi Rp.130 ribu, kita masih mau kerja. terus dipotong lagi jadi Rp.125 ribu, kita pun masih mau kerja. Dan yang terakhir, kita dipersulit dengan sistem baru yang merugikan ini,” tutur Rama.

Ketua Organisasi Driver Online Siswono mengatakan, aksi yang dilaksanakan kali ini adalah aksi solidaritas teman-teman driver GOJEK yang berada disekitar Pontianak dan sekitarnya.

Siswono menjelaskan bahwa pada aksi ini, merela menuntut agar PT. Gojek membatalkan upgrade aplikasi versi yang baru, karena pada pembaruan aplikasi kali ini dianggap merugikan mereka.

"Semenjak PT. GOJEK meng-upgrade aplikasi dari versi yang lama ke versi yang baru, kita merasa seperti ada kecurangan yang disinyalir dilakukan dengan sengaja oleh PT. GOJEK," ujar Siswono.

Ia mengatakan pada aplikasi versi terbaru ini sistem pembagian orderan untuk saat ini secara kasat mata bisa dihitung.

Baca: Festival Cap Go Meh Kota Pontianak Mulai 14 Februari, Kue Keranjang Berat 1 Ton Hiasi Pusat Kegiatan

Baca: BMKG Prediksi Curah Hujan Masih Diprakirakan Tinggi, Waspada Kejadian Angin Kencang

"Hitungannya juga sangat kecil, yakni hanya 10 persen dari jumlah driver yang bisa mendapatkan orderan mencapai titik insentif," imbuhnya.

Jadi kata dia lagi, PT. GOJEK memberlakuan sistem insentif pada point 10, dan point 14. Sementara para driver sangat kesulitan untuk mencapai itu, "karena dengan versi aplikasi yang sekarang, kita sangat susah mendapat orderan," ujarnya.

Siswono mengatakan lagi, 10 persen dari driver yang bisa mencapai titik insentif tersebut, biasanya bisa mendapatkan orderan mencapai 20 orderan.

Sementara 90 persen driver lain tidak mendapatkan orderan yang memadai. Bahkan ada yang tidak dapat sama sekali selama seharian penuh.

“Untuk yang 90 persen lain, paling mendapatkan satu, dua orderan. Bahkan ada yang tidak mendapat orderan sama sekali. Ini yang menjadi kecurigaan kami terkait ada kecurangan dengan pembaruan sistem aplikasi saat ini,” ungkapnya.

Berdasarkan itu Siswono menilai, semenjak diberlakukannya sistem baru yang disinyalir curang tersebut, dirinya bersama rekan-rekan driver meyatakan menolak dan memberontak sistem baru yang sudah berlangsung selama satu bulan ini.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved