Asyik Ngelem di Toilet Sekolah, Lima Bocah Tertangkap Basah Oleh Warga

Rasanya enak, awalnya pedas-pedas terus pusing, kalau udah mulai mengkhaayal barulah enak,

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ YA' M NURUl ANSHORY
Lima orang siswa diamankan di Pospol Alianyang karena ketangkap basah ngelem di WC sekolah. 

"Kalau hari libur seperti ini biasanya siang mereka ngelem, kalau malam minggu pasti ada mereka disitu," ujar Fahmi.

Saat di interograsi oleh warga, ternyata RA baru saja selesai disunat dan ia sempat melawan saat akan diamankan Polisi.

"Tadi dia sempat melawan tu si RA, dia bilang ke saya mau menuntut saya karena menangkap dia, terus polisi juga ditanyai dia apa undang-undangnya menangkap orang ngelem, kecuali orang nyabu kata RA," tutur Fahmi.

Orangtua Perketat Pengawasan

 Kasus diamankannya lima bocah yang kedapatan sedang ngelem di SD Negeri 28 Pontianak di Jl Putri Dara Hitam, Kota Pontianak, Rabu (2/2/19/2019) mendapat tanggapan dari Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Pontianak, Darmanelly.

Pertama yang namanya anak sifatnya meniru dan kreatif. Mungkin ada orang dewasa yg dilihatnya. Makanya kita orang dewasa perlu mengawasi apa yang dilihat oleh anak. Perlu contoh tauladan yang baik agar anak berperilaku baik.

Kedua, anak perlu diasuh. Itu satu di antara hak anak. Pengasuhan oleh orangtua atau orangtua pengganti.

Baca: Terungkap, Ini Alasan Billy Syahputra Bela Hilda Vitria Saat Berseteru dengan Kriss Hatta

Baca: Lima Anak Kedapatan Ngelem, Kadis DP2KBP3A Minta Orangtua Perketat Pengawasan

 Ketiga,anak senang berkumpul. Sehingga kita perlu buatkan wadah untuk anak berkumpul. Seperti forum anak yang sudah kita bentuk di setiap kelurahan, kecamatan dan kota.

"Terhadap anak tadi kita akan gali penyebabnya dan kita akan selesaikan masalah sesuai akar penyebab masalahnya sehingga tepat sasaran," terang  Darmanelly.

Darmanelly yakin kalau anak-anak jika diberikan pengarahan dan bimbingan, mereka bisa lebih hebat.

Tidak ada anak nakal. Yang ada anak banyak akal, Anak kreatif penuh inovatif, dan penuh potensi.

Ada lagi istilah anak ibarat kertas putih.  Orang tuanyalah yg menorehkan tinta mau dibuat lukisan apa di kertas putih tersebut.

"Untuk menjadi orangtua tidak hanya sekedar melahirkan tetapi perlu punya kemampuan untuk mencukupi keperluan anaknya. Baik kebutuhan biologis, juga kebutuhan psikis dan religinya. Maka kita ada program GenRe dengan materi persiapan berkeluarga bagi remaja," tambah Darmanelly.

Darmanelly menghimbau untuk penjual lem kalau yang membeli anak-anak harus di curiga.

Jangan hanya mau dagangan laris, ternyata untuk disalahgunakan. Anak melakukan hal tersebut di waktu libur sekolah.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved